Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pahlawan dan Refleksi Perjuangan Muhammad Rasulullah

20 November 2018   20:52 Diperbarui: 20 November 2018   21:20 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka Duka November Menolak Lupa

November adalah bulan monumental dalam memori dan sejarah heroismeme bangsa Indonesia. 

Dan Yusril Ihza Mahendra dalam suatu editorial kembali mengisahkan ingatannya tentang sejarah betapa heroiknya perjuangan rakyat Indonesia. 

Momen-momen menuju November 1945  dihayati penuh epik oleh Yusril Ihza Mahendra saat beberapa hari menyusur kolom-kolom koran di Perpustakaan Nasional. 

Pertempuran sengit di Surabaya tahun itu menjadi ikon perjuangan Nasional. Dan yang menarik perhatian kala itu justru pemberitaan media sebagai influencer sekaligus obor pembakar semangat rakyat. 

Gema Takbir (Allahu Akbar) bersahutan di tengah memanasnya situasi menjelang 10 November dikabarkan aktual dan faktual oleh koran-koran lokal-nasional. 

Menurut sang ahli hukum tata negara, Prof. Yusril saat meliterasi kembali cerita di koran Berita Indonesia bahwa teriakan kalimat takbir ada dimana-mana. Seruan Takbir memanggil kaum muslimin jihad ke medan juang setiap hari menjadi berita terhangat di tengah memanasnya situasi di Surabaya. 

Kalimat Takbir tidak hanya silih berganti berkumandang di Surabaya. Takbir juga diserukan langsung dari India. Dibawah komando Muhammad Ali Jinnah via radio New Delhi, Ali Jinnah mengulang-ulang seruan takbir sambil menyerukan kepada tentara Inggris asal Punjab yang Muslim untuk segera mundur, menghindari konfrontrasi langsung dengan laskar Muslim dan melakukan disersi dari kesatuannya. 

Masih menurut Yusril, membaca koran-koran pada bulan Oktober dan November tahun 1945 seperti menembus ruang waktu. Yusril Ihza Mahendra semakin merasakan langsung suasana dan gelora perjuangan tatkala foto Bung Tomo sedang bertakbir memanggil Pemuda Surabaya agar turun ke medan jihad diabadikan hingga saat ini. 

Dr. Sukiman melalui Radio Yogya juga berpidato menyampaikan pesan kepada Raja Saud agar mengumumkan bahwa Indonesia sudah merdeka kepada jemaah haji yang akan wukuf di Arafah dan memohon Raja Saud menyerukan kepada jemaah haji agar mendoakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya.

Betapa hebatnya persatuan ummat Islam beserta ulamanya kala itu, hingga Dr. Sukiman (Masyumi) dan KH. Hasyim Asy'ari (PBNU) ketika itu mengeluarkan fatwa jihad lintas negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun