Mohon tunggu...
Lelyta Purnama Dewi
Lelyta Purnama Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Mahasiswa prodi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet untuk Anak Autis

3 November 2021   14:36 Diperbarui: 3 November 2021   14:42 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. 

Sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata anak autis, kita juga sering kali bertemu dengan anak autis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memperlakukan anak autis tentu saja berbeda dengan memperlakukan anak-anak pada umumnya, terutama pada perlakuan pola makan anak autis. Biasanya pada pola makan anak autis diterapkan terapi diet.

Anak yang berkebutuhan khusus seperti autis wajib menjalankan terapi diet ini, diet yang mereka lakukan tentunya berbeda dengan diet-diet pada umumnya, kenapa berbeda? Karena pada anak autis terdapat batasan-batasan tertentu dalam pemilihan makanan. Contoh batasan tersebut adalah dengan menghindari makanan berkadar gula tinggi, karena hal tersebut dapat menyebabkan perilaku anak autis menjadi lebih aktif.

Salah satu diet yang bisa dilakukan oleh anak autis adalah diet GFCF (Gluten Free, Casein Free). Diet GFCF ialah diet di mana anak penyandang autis menghilangkan konsumsi gluten atau makanan yang mengandung tepung terigu dan juga menghilangkan konsumsi kasein atau makanan yang berasal dari produk olahan susu. 

Makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan hiperpermeabilitas usus yang mengakibatkan gluten dan kasein tidak tercerna dengan baik dan ada juga yang mengalir ke aliran darah dan otak, sehingga mempengaruhi perilaku dari anak autis tersebut.

Tujuan dilakukannya terapi diet GFCF ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sosial dan kognitif pada anak autis, serta membantu dalam proses penyembuhan anak autis. Gejala autisme ini bisa dihilangkan dengan melakukan berbagai macam terapi, salah satunya adalah terapi diet ini. 

Penerapan diet GFCF ini akan memberikan hasil yang maksimal apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada dan dilakukan secara konsisten serta dalam pengawasan yang ketat. Diet GFCF ini dapat memberikan banyak dampak baik bagi anak autis.

Berikut adalah manfaat dari penerapan diet GFCF :

  1. Perilaku anak lebih terkontrol
  2. Sistem pencernaan pada anak autis membaik
  3. Pola tidur membaik dan lebih terjaga
  4. Imunitas tubuh membaik
  5. Membantu dalam proses mengurangi gejala autisme

Dalam penerapan diet GFCF ini tentu saja tidak mudah untuk dilakukan, banyak kendala yang harus dihadapi oleh para orang tua yang memiliki anak penyandang autis.

Berikut beberapa kendala atau rintangan yang mungkin saja bisa terjadi saat menerapkan diet  GFCF pada anak autis :

  1. Perlawanan dari anak
  2. Pembatasan jenis makanan yang menyebabkan anak susah makan
  3. Pengaruh dari lingkungan sekitar seperti sekolah
  4. Kurangnya informasi orang tua mengenai bagaimana menyediakan dan menemukan makanan bebas gluten dan kasein.

Oleh karena itu bagi para orang tua yang memiliki anak penyandang autis, sangat dianjurkan untuk melakukan terapi diet GFCF. Untuk meminimalisir kesalahan dan hambatan saat melakukan terapi diet ini, maka orang tua bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun