Tata Cara i'tikaf Pada Malam Lailatul Qadar dan Keutamaannya.
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhÂ
Para sahabatku
Khususnya muslimin muslimat Rahimakumullah.
Semoga semua tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya yang mengiringinya. Apalagi mendekati akhir bulan Ramadhan, pasti saling kebut untuk bisa mencapai puncak dengan sukses. Terbuka berbagai amalan kebaikan dan kebajikan yang berpotensi pahala  berlipat Pasti juga saling berlomba. Iya kan?
Nah diantara ibadah - ibadah tersebut, ada satu ibadah yang sangat bagus juga untuk dilaksanakan di bulan suci ini. Ibadah ini membutuhkan  persyaratan tertentu yang harus dipenuhinya, Karena pelaksanaannya  berdiam diri di masjid, maka harus benar - benar dipersiapkan. Tidak asal  menginap  apalagi hanya sekedar tidur di masjid. Bukan seperti ini maksudnya.Â
Lalu bagaimana tata cara i'tikaf itu? Yuk simak baik - baik,perkara tatacara itikaf, seperti yang disampaikan oleh Ustadz Lalu Burhan lewat media online. Â Yidak ada kata terlambat untuk memperbaiki amalan agar hasilnya tidak sia - sia.Â
Saudaraku,Â
Menghidupkan malam (Qiyamul Lail) di bulan Ramadhan terutama pada malam "Lailatul qadar" dengan melakukan sholat sunnah, tilawah Al-Quran, berzikir, memohon ampun dan berdoa merupakan pintu kebaikan seorang Mukmin untuk membina kekuatan rohani.
"Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan baginya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan (apa yang dipinta) kepadanya. Barangsiapa yang meminta pengampunan  daripada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya""(HR Bukhari  No:1145)
Cara I'tikaf di Masjid
Dalam risalah Imam al-Ghazali berjudul 'al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) halaman 435', disebutkan cara i'tikaf di masjid dan untuk adab ada delapan.
Artinya:
Adab i'tikaf, yakni:Â
1.terus menerus berdzikir,Â
2. penuh konsentrasi, tidak bercakap-cakap,Â
3. selalu berada di tempat, tidak berpindah-pindah tempat,Â
4. menahan keinginan nafsu,Â
5. menahan diri dari kecenderungan menuruti nafsu dan menaati Allah azza wa jalla.
Berikut rincian cara i'tikaf di masjid sesuai adab:
Berdoa
Membaca zikir
Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Membaca Al-Qur'an ataupun Hadits
Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat
Mengharap rida dari Allah SWT disertai niat yang bersih
Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyuk
Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat i'tikaf
Yang Membatalkan i'tikaf:
Berhubungan suami istri
Mengeluarkan mani dan sperma
Mabuk yang disengaja
Murtad
Haid, selama waktu i'tikaf cukup dalam masa suci biasanya
Nifas Keluar tanpa alasan
Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri
Keutamaan I'tikaf di Masjid
1. Segala dosa dihapus dan ditulis dengan kebaikan
Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Ibnu Majah, "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah menjelaskan berkaitan dengan orang yang beri'tikaf: "Ia berdiam diri dari dosa-dosa dan dialirkan baginya kebaikan seperti orang yang melakukan semua kebaikan."
2. Seperti pahala haji dan umrah
Diriwayatkan dalam Hadits Baihaqi, Rasulullah bersabda, "Barang siapa i'tikaf 10 hari di dalam bulan Ramadhan maka (dapat pahala) seperti orang yang dua kali haji dan dua kali umrah."
3. Mendapatkan malam Lailatul Qadar
Rasulullah SAW beri'tikaf pada 10 hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar dan untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdoa dan banyak berdzikir ketika itu.
Ambillah kesempatan Ramadhan tahun ini mulai nanti malam  untuk merebut pintu-pintu kebaikan dengan berpuasa, bersedekah, dan qiyamul lail. Semoga semua ibadah ini menjadi pembina perisai diri, menghapuskan dosa dan menguatkan rohani kita dlm menjalankan ibadah dimasa yg akan datang terutama pasca ramadhan.
Demikian sahabatku, semoga bermanfaat. Karena setiap ilmu yang didapat walau  sekecil apapun harus dibagikan, maka dengan ini saya berkewajiban memberikan setiap ilmu yang saya dapat. Tidak ada maksud untuk menggurui atau  ada maksud lain yang kurang baik. Semoga semua mendapat bagian pahala kebaikan. Aamiin.
Tetap semangat dan terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H