Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Outfit Tarawih, Apakah Ujungnya Tidak Akan Menimbulkan Riya?

11 April 2023   00:14 Diperbarui: 11 April 2023   00:23 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Dokpri dari Twibbon

Outfit Tarawih. Apakah Ujungnya Tidak Akan Menimbulkan Riya?

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..

Hai Saudaraku, muslimin muslimat yang dirahmati oleh Allah.

Bagaimana Tarawihnya? Belum bolong kan? Mungkin bagi saudaraku kaum muslimin, bisa mengalami tidak bolong. Namun bagi saudaraku kaum muslimin yang mudah dalam usia produktif, tentu hal yang biasa terjadi.  Oke, ini bukan pembahasan kita kali ini, namun pembahasannya adalah outfit tarawihnya.

Pasemon Jawa mengatakan, " Ajining dhiri saka lathi, Ajining Raga saka busana". Artinya, "Harga diri seseorang dilihat dari ucapan / perkataannya, kepribadian atau kehormatan seseorang dilihat dari cara berbusananya"

Terkait berbusana sesuai filosofi Jawa  yang mengajarkan kesederhanaan, mengisyaratkan  sesuatu yang melekat dalam tubuh, adalah sesuatu yang patut dilihat.  Patut disini merujuk kepada unggah ungguh atau tata krama. Sederhananya, berbusana itu tidak menimbulkan persepsi negatif, atau tidak menimbulkan pandangan miring pada masyarakat lingkungannya.

Hubungannya dengan pandangan Islam, yang juga mengajarkan kesederhanaan, mengisyaratkan  berpakaian itu untuk "menutup aurat" Aurat muslim dan muslimat, tentu berbeda pula. Lagi - lagi berpegangan pada asas kepatutan. 

Coba dibayangkan, jika pakaian wanita menutup aurat, tapi modelnya tak sedap dipandang mata, jelas akan menjadi bahan perbincangan dan pergunjingan. Jadi berpakaian yang baik itu  sesuai syariat Islam, patut menurut budaya dan lingkungan.

Berdasarkan hal - hal tersebut, terkait dengan outfit tarawih, apakah perlu secara mendesak untuk dipikirkan? Padahal tarawih adalah bermuatan ibadah, jika dibumbui dengan hal keduniaan, rusaklah ibadahnya. Apalagi jika setiap tarawih berpakaian dengan gaya glamour, setiap malam berganti model terbaru. Wah, apa kata dunia? Ujung- ujungnya menimbulkan kecemburuan sosial, pergunjingan, dan riya adanya. 

Ingatlah, dalam ibadah tarawih, kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Tidak baik jika kita terlalu mencolok dalam berpakaian. Cukuplah yang sederhana, sesuai tujuan berpakaian. Jangan sampai mendatangkan kemudharatan karena mengada - ada. Padahal bisa dialihkan untuk investasi ibadah lain, daripada sekedar investasi outfit tarawih.

Yuk saudaraku, junjung tinggi kebersamaan diantara kita, tempatkan diri kita, sesuai dengan budaya dan lingkungan kita.

Oke, tetap semangat beribadah, semoga bermanfaat dan terimakasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun