Adanya pengalaman inilah yang  mengakibatkan pengeluaran juga melonjak dengan pesatnya, perlu penanaman pola hidup sederhana, kita terapkan "makan untuk hidup. Perhatian fokusnya pada nutrisi untuk kepentingan kebugaran dan kesehatan tubuh. Perbanyak makanan segar baik buah maupun sayuran. Berganti - ganti sayuran dan buah adalah solusinya, bukan menumpuk beragam jenisnya. Sesuaikan dengan kesepakatan seluruh anggota keluarga. Jika ada yang beda, tetapkan pilihan terbanyak, besoknya tinggal memenuhi yang berbeda. Jadinya tertanam juga prinsip musyawarah untuk mufakat.Â
Kesederhanaan ini adalah perintah agama, yang nyata - nyata ada di dalam Al Quran yaitu surat Al Furqon  ayat  67 yang artinya "Hidup sederhana adalah di antara tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit"
Kemudian  Rosululloh SAW bersabda, " Tidak ada seseorang yang makan, yang lebih baik dari orang makan dari usahanya sendiri.Sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil usahanya sendiri" ( H.R. Bukhari )
Selanjutnya, sebagai warganegara yang baik, yang menjalankan amalan Pancasila, hidup sederhana juga merupakan analan Pancasila khususnya sila ke 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Tidak boros dan tidak hidup konsumtif yang berlebihan.
Bagaimana sahabatku? Sudah jelas kan? Hidup sederhana adalah ajaran agama dan ajaran sesuai dasar negara, yang  harus ditanamkan dalam seluruh perikehidupan. Biarpun mungkin sedang hidup berkecukupan, prinsip kesederhanaan harus tetap kita pegang dengan kuat. Harus diingat kehidupan selanjutnya, yang kita tidak tahu keadaan yang akan kita hadapi. Jadi inilah pentingnya hidup sederhana yang memikirkan juga hidup di masa depan.
Mari bersama - masa belajar hidup sederhana, agar hidup kita semakin sentatusa. Semoga bermanfaat, retap semangat dan terimakasih
Wassalamualaikum Warohmatullohi WabarokatuhÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H