Menilik kegiatan no 5.yaitu pengajian Alquran dengan pesertanya adalah ibu - ibu  adalah sesuatu yang baru. Perbedaan dari kegiatan pada tahun - tahun sebelumnya adalah  Kultum Subuh. Perubahan ini  karena Kultum sudah ada pada waktu ba'da sholat Isya dan setiap hari Jum at. Perbedaan inilah yang dibutuhkan oleh ibu - ibu sekarang. Ibu - ibu yang belajar Al Quran rata -  rata antara 30 - 40 tahun yang lalu, merasa banyak kekurangan. Maka melalui momen Ramadan ini, beliau - beliau berniat memperbaiki bacaannya. LUAR BIASA.
Hal ini sejalan dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, "Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran merupakan sebaik - baik manusia.Kemudian Hadits dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda, " Sebaik - baik kalian adalah yang mempelajari al Qur'an dan mengajarkannya"
Tidak ada kata "terlambat" dalam urusan belajar. Karena sejatinya belajar / menuntut ilmu itu dimulai dari lahir hingga ke liang lahat.Dengan semangat belajar yang tinggi dari ibu - ibu ini, menandakan bahwa belajar itu penting. Tidak ada lagi pemikiran, "untuk apa belajar karena sudah tua". Justru yang tua harus memberi contoh dengan semangat belajar.
Apalagi yang dipelajari adalah Al Quran, jika dibaca akan mendapat pahala kebaikan  setiap hurufnya.Berdasarkan hadits nabi Muhammad SAW, "Siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur an, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan itu dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf" ( HR. Tirmidzi no. 6469 )
Sudah berumur bukan alasan untuk tidak belajar. Seperti belajar ilmu - ilmu yang lain yang notabene dilaksanakan di sekolah  - sekolah bahwa belajar disesuaikan dengan kemampuan. Demikian juga belajar Al Qur an oleh ibu. Terlihat ada yang langsung membawa Al Qur an, ada juga yang membawa Turutan.Masing - masing telah menyadari kekurangan dan kelebihannya. Jika demikian adanya, maka hasil belajarnya akan lebih bermakna. Â
Tidak ada kata dan rasa malu untuk belajar. Yang ada adalah sebaliknya, akan malu jika tidak ikut belajar. Merasa senasib dan sepenanggungan, akan menumbuhkan  tanggung jawab sebagai muslim / muslimah. Salah satunya adalah bertanggung jawab untuk belajar,membaca  mempelajari dan mengamalkan ilmu - ilmu Al Qur'an.
Demikianlah kisah hari pertamaku di bulan Suci Ramadhan 1444 H. Semoga membawa hikmah kebaikan.
Salam dan bahagia, terimakasih dan tetap semangat
 #Ramadhan Hari 1