Diera globalisasi, pengembangan Profil Pelajar Pancasila untuk menyiapkan pelajar Indonesia agar  siap  berpartisipasi dalam persaingan global. dengan penuh percaya diri dan dalam memecahkan masalah - masalah global. Sebelum menjadi warga dunia, Pengembangan Profil Pelajar pancasila mengedepankan identitas sebagai warga negara Indonesia yang memiliki karakter dan nilai - nilai budaya yang kuat. Hal ini sejalan dengan TRIKON Ki hajar Dewantara yaitu
Kontinyu yang berarti berterusan dengan alam kebudayaan dan akar masa lalu
konvergen dengan perkembangan kebudayaan dunia.
Konsentris yaitu menyatu dalam kebudayaan universal secara berkepribadian.
Profil Pelajar Pancasila untuk kesejahteraan jiwa dan raga.
Tantangan dan perubahan zaman yang berkembang cepat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu mudahnya akses ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari - hari. Sedangkan dampak negatifnya antara lain kecanduan gawai, Dengan keadaan tersebut perlu pengembangan  pendidikan yang menajamkan keseimbangan diri murid kita. Sehingga murid dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada dengan memiliki jati diri yang kuat untuk menghadapi keadaan yang tidak menentu tersebut. Keseimbangan tersebut dapat dicapai melalui belajar olah pikir, olah rasa, olah karsa dan olah raga menurut Ki Hajar dewantara
Profil Pelajar Pancasila merupakan rumusan karakter dan kompetensi abad 21
Mempersiapkan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi abad 21 adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda - tunda lagi. Kompetensi abad 21 yang esensial adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau problem solving, berpikir kritis, komunikasi, kreativitas dan berkolaborasi serta dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mandiri.
Profil Pelajar Pancasila sebagai profil lulusan
Untuk mewujudkan profil lulusan yang berkarakter Profil Pelajar pancasila diperlukan pembelajaran dengan paradigma baru yang  berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter  yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar pancasila sebagai rujukan penyusunan kebijakanÂ