Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa "Proofreading" Penting bagi Seorang Penulis?

4 Februari 2023   19:24 Diperbarui: 4 Februari 2023   19:26 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto DokPri berasal dari SS tulisan saya di Kompasiana

Mengapa Proofreading Penting Bagi Seorang Penulis?

Salam bahagia bagi saudara - saudaraku,para penulis hebat.

Kali ini saya akan mengabarkan hal penting dari KBMN 28, terkait materi tadi malam yaitu "Proofreading". Sebenarnya materi  ini sudah ada dari gelombang - gelombang sebelumnya.Namun entah mengapa semua materi/tema yang ada di Kelas Belajar Menulis Nusantara ( KBMN ) itu selalu menarik. Mungkin juga karena pemateri/narasumbernya memang para pakar di bidangnya.Atau mungkin juga karena  saya sebagai penulis pemula masih membutuhkan asupan nutrisi agar tulisan - tulisan saya semakin berisi.

Dengan kedua alasan tersebut, maka saya berusaha mengikuti setiap pertemuan KBMN, walau saya sudah lulus belajar dari KBMN. Karena dengan mengikuti  pertemuan secara rutin, akan mengingatkan kembali ilmu - ilmu yang yang pernah diterima dan memperbaharuinya. Apalagi tafi malam, yang digunakan sebagai contoh ternyata cuplikan tulisan saya yang dudah tayang di Kompasiana. Hehee.. "ketiban sampur" atau "ketiban duren"? Yang jelas sesuai permintaan dan perintah narasumber supaya berbesar hati, sudah saya lakukan. Malahan saya berterimakasih sekali, berarti tulisan saya benar - benar telah dibaca oleh beliau.

Foto DokPri berasal dari SS tulisan saya di Kompasiana
Foto DokPri berasal dari SS tulisan saya di Kompasiana

Beliau itu Pak D Susanto yang biasa mendapat julukan "polisi bahasa", wuih teliti sekali beliaunya. Tulisan salah/ keliru sedikit saja pasti ketemu. Dan pembahasannya disertai dasar yang kuat dan valid, jadi tidak sekedar pembenaran  belaka atau menyalahkan. Apalagi ditunjang oleh kemampuan dan kecerdasan beliau sebagai  lulusan Sarjana Bahasa Indonesia dan Jebolan KBMN 16.Pasti ilmu dan pengetahuan tentang kebahasaan, sangat mumpuni sekali.

Setiap penulis yang mendapat kartu kuning atau kartu merah sekalipun, tidak ada yang merasa tersakiti. Malahan sebaliknya, merasa senang dan bangga. Merasa senang karena mendapat  pencerahan dengan pengetahuan baru. Merasa bangga karena Pakar Bahasa berkenan membaca dengan seksama. Terimakasih Pak D Sus.

Apa itu "Proofreading"?

"Proofreading" berasal dari bahasa Inggris yang artinya membaca ulang. Kegiatan membaca ulang sebelum karya diterbitkan, baik diterbitkan lewat media cetak atau media online. Tujuan diadakannya "Proofreading" adalah untuk meminimalisir kesalahan atau kekeliruan penulisan. Baik penulisan huruf, kata, tanda baca, spasi dan lain sebagainya. Karena "Proofreading adalah kegiatan terakhir setelah editorial, maka sekecil apapun kekeliruan atau kesalahan yang terlewatkan oleh penulis atau editor, bisa segera diperbaiki. Hal ini tentu akan membuat tulisan semakin berbobot dan kenyamanan pembaca juga terjaga. Jangan sampai pembaca merasa risih, bosan atau enggan membaca tulisan kira, karena banyaknya kekeliruan atau kesalahan dalam penulisan. Demikian juga tingkat keterbacaan tulisan akan semakin tinggi.

Bagaimana cara melakukan "Proofreading"?

Tulisan yang baik adalah menggunakan kaidah - kaidah  Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai ketentuan.Maka perbaikan tulisan melalui "Proofreading" ini juga menuju kepada penulisan yang baik dan benar menurut Kaidah Bahasa Indonesia. Kegiatan "Proofreading ini bisa dilakukan melalui :

  • Perhatikan detail.

Maksudnya tidak sekedar membaca ulang, namun harap diperhatikan setiap hurufnya, kata - kata dan spasinya.

Membaca  lantang maksudnya membaca dengan keras sehingga telinga akan segera merespon jika ditemukan bacaan yang kurang pas.

  • Membaca perlahan.

Membaca perlahan di sini sangat diperlukan, apalagi jika tulisan nonfiksi yang sarat dengan tekhnis - tekhnis tertentu.

  • Beristirahat  dan berbaik hati pada diri sendiri.

  • Maksudnya, karena "Proofreading membutuhkan kefokusan, maka sebaiknya dilakukan sebentar - sebentar saja. Mengingat fokus akan hilang jika membaca terlalu lama dan organ tubuh yang lain juga perlu istirahat.

Kemudian disampaikan pula  oleh narasumber cara  - cara melakukan swasunting, diantaranya  yaitu :

  • Endapkan tulisan beberapa waktu.

  • Meminta orang lain untum membaca tulisan kita.

  • Meminta seorang Proofreader.

  • Menggunakan aplikasi "editing tools".

Nah, Para sahabat yang baik hati, khususnya sahabat penulis pemula seperti saya. Mari belajarlah menulis dengan  baik dan benar mulai dari masa belajar. Sehingga akan terbiasa menulis dengan prosedur yang baik pula. Kita akan BISA karena TERBIASA.

"Menulislah dengan hati agar hasilnya berarti". Oke,pantang mundur untuk selalu belajar.

Terimakasih  kepada Pak D Sus atas ilmu yang berharga ini, serta bunda Ewi yang telah mendampingi narasumber sebagai moderator. Moderator  SENIOR di KBMN asuhan Om Jay.

Tetap Semangat.

Kreator  Lely Suryani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun