Bicara Dari Hati, Potret Teladan Sejati
Dr. Â Wijaya Kusumah, M.Pd., yang biasa dipanggil dengan Om Jay, memang sosok yang tiada duanya. Seorang bapak yang humble, penuh kewibawaan, namun tidak sombong, dan bisa berbaur, berkomunikasi dan berbicara dengan siapapun. Pokoknya tidak pandang bulu, semua bisa jadi sahabat, kawan dan teman beliau.Â
Kok saya tahu? Ya tahu lah, pasti semua orang juga mengetahuinya dan mengakuinya, bahwa beliau memang begitu adanya. Hal ini bisa diketahui dari kegiatan - kegiatan beliau yang selalu dibagikan melalui sosial media beliau. Bisa dilihat postingan beliau sedang  bergaul dengan tukang dagang keliling, tukang ojek, sampai para pejabat, Baik acara di darat maupun virtual, memang  tak ada bedanya. Makanya kegiatan -kegiatan beliau selalu ramai diikuti oleh peserta yang datang dari seluruh pelosok tanah air.  Hal ini tentu diimbangi dengan prestasi Dr. Wijaya Kusumah, yang memang tidak kaleng - kaleng.
Kenapa bisa begitu yah? Tentulah karena beliau sebagai guru blogger, trainer dan motivator, memiliki seni berbicara dan berkomunikasi dengan baik. karena kepiawaian nya berbicara, tentu pada akhirnya bisa menguasai panggung. Audiens Pun terhipnotis dengan gaya bicara beliau yang renyah, selalu tersenyum dan rendah hati. Â
Dari sikap rendah hati inilah, semua perkataan yang diungkapkan merupakan pancaran hati pula. Jadi semua bisa mengalir apa adanya, tanpa dibuat - buat. Maka benar sekali jika pada Kelas Public Speaking  part 1, beliau mengangkat tema 'Bicara dari hati untuk berprestasi" Menurut Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.,  ada 8 poin penting  dalam Bicara dari hati untuk berprestasi yaitu :Â
Diskusi dengan pasangan.
Penuh cinta dan rasa hormat
Mendengarkan lebih penting.
Sulit berkomunikasi
Memelihara rasa hormat untuk terlibat.
Mulailah dari diri anda.
Tidak ada benar atau salah
Anda harus penuh cinta.
Delapan poin penting tersebut di atas, sejatinya adalah gambaran beliau pribadi. Itulah yang saya tangkap dalam pembelajaran di kelas Public Speaking yang telah berlangsung hari Selasa, tanggal 3 Januari 2022. Setiap hal yang beliau contohkan adalah fakta adanya. Saya Pun bisa merasakannya, karena acap kali saya mengikuti kegiatan beliau sebagai nara sumber. Juga dalam pertemuan langsung di Gedung Guru Indonesia dalam kegiatan Temu Penulis KBMN, Walaupun baru pertama kali bertemu, ternyata orangnya tiada berbeda sewaktu ketemu di ruang - ruang virtual. Selalu welcome kepada siapapun, dan siapapun itu diberi kesempatan untuk maju mengembangkan potensi diri yang ada.Â
Dari Bicara beliau  yang selalu keluar dari hati itulah , membuat orang yang disekelilingnya merasa di orangkan, tanpa memandang perbedaan SARA. Sehingga semua orang menghormati, menyayangi dan mengaguminya. , Hal itulah yang menjadikan beliau sebagai sosok teladan sejati, yang lahir karena selalu bicara dari hati.Â
Om Jay juga menampilkan karya kami yang terbit dan launcing  bersama - sama, sebagai bukti adanya komunikasi yang terjalin sangat baik. Dari saya selaku penulis Biografi Om Jay, selalu mengkomunikasikan seluruh isi buku, baik dengan om Jay sendiri, maupun dengan Istri tercuinta Om Jay, Putri Om Jay yang cantik dan adik serta kakak Om Jay. Semua welcome dan membuka kran komunikasi. Demikian juga sewaktu saya diminta untuk mengeditkan buku Om Jay  yang merupakan kumpulan dari  tulisan - tulisan terbaik Om Jay. Saya berusaha berkomunikasi dengan sebaik - baiknya. Juga dengan pihak - pihak yang turut membidani lahirnya buku saya dan buku Om Jay yang keduanya memuat Sosok Yang selalu bicara dari hati, potret teladan sejati.  Komunikasi, bicara dengan baik - baik merupakan kunci keberhasilan sebuah karya.  Makanya tidak lama setelah pengajuan ISBN, menjelang Ulang tahun Om Jay yang ke 50 tahun, ISBN buku Om Jay pun keluar. Allah Maha mengetahui hambanya yang tulus ikhlas berkarya. Orang baik, Bicara baik, komunikasi baik, maka pertolongan Alloh adalah yang terbaik.
Terimakasih Om Jay telah memberikan kesempatan kepada diri saya yang hanya orang desa, untuk mengimplementasikan hasil belajar saya di Kelas Belajar Menulis Gelombang 23. Semoga bekal ilmu yang sangat luar biasa tersebut, dapat saya manfaatkan sebaik - baiknya, baik sebagai pendidik maupun sebagai anggota masyarakat.Â
Pada akhir virtual zoom, walaupun kegiatan  sudah ditutup oleh host, namun zoom belun dimatikan. Jadi para peserta masih asyik melanjutkan berdiskusi. Pada saat itulah terjadi insiden di rumahku, si bontot rewel di kamar, minta bobo dengan ibundanya. Ayahnya yang berusaha menemani tidur sampai kewalahan, pada akhirnya memanggil - manggil saya dengan suara keras. Tanpa disadari bahwa suaranya itu terekam dalam zoom tersebut. Saya dengar ada yang sampai berkomentar. Secara reflek, sebagai seorang ibu, saya tinggalkan ruang zoom begitu saja, tanpa pamit. Langsung aku rebahkan diri di kasur sebelahan dengan si bontot anakku. Benar saja, melihat aku sudah ada di sampingnya, sampai 5 menit si bocil sudah ngorok.
Dari kejadian itu, seperti juga disampaikan oleh Om Jay, bahwa ibu memiliki peranan utama dalam berkomunikasi dengan anak- anak, atau keluarga pada umumnya. Anak akan merasa tenang disamping ibunya. dari rasa tenang itulah akan terjalin komunikasi dari hati ke hati. Yang pada akhirnya semua permasalahan keluarga dapat terurai dengan baik, tanpa ada yang tersakiti.Â
Mohon dimaafkan Om Jay dan teman - teman, berhubung saya masih punya anak kecil jadi mungkin mengganggu kenyamanan bertutur sapa bapak ibu di zoom virtual kemarin. Semoga bapak dan ibu mengerti dan memaafkan adanya.
Tetap semangat dan terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H