Berkaitan dengan peristiwa yang saya alami dalam pembelajaran modul 3. 1  ini, adalah  merupakan hal baru yang saya ketahui dan saya alami. Mulai dari peristiwa yang mengharuskan saya menghubungi minimal 2 Kepala Sekolah untuk diajak berdiskusi tentang permasalahan yang pernah dialami oleh beliau sebagai Kepala sekolah terkait Dilema Etika. Pada akhirnya saya menemui Kepala Sekolah saya sendiri yaitu Suyono, S.Pd. dan Kepala SD negeri 2 Gumelem Kulon, Dwi Rahayu, S.Pd.SD. Dengan beliau berdua saya mengadakan perbincangan / wawancara terkait Dilema Etika. Berhubung Ibu Dwi Rahayu sangat sibuk sebagai pengurus KKKS, maka wawancara kami lakukan secara Daring, melalui WhatsApp
PerasaanÂ
Perasaan yang saya alami selama melakukan praktek wawancara, yaitu antara senang bahagia dan was - was. Kenapa begitu? Karena di dalam praktek wawancara ini, gampang - gampang susah. Kenapa ? Karena tidak setiap masalah yang dihadapi oleh Kepala Sekolah tidak semuanya merupakan kasus  Dilema Etika.Jadi harus bisa membedakan berbagai masalah yang dihadapi itu termasuk kasus Dilema etika atau bukan..Demikian juga dalam hal  komunikasi , juga harus menggunakan bahasa yang sesuai.Â
Pembelajaran
Pembelajaran yang paling penting dalam modul ini, adalah perlunya pemahaman terhadap setiap kasus yang muncul.Jika kasus tersebut mengandung unsur benar vs benar, berarti termasuk kasus dilema etika. sedangkan jika terdeteksi adanya unsur benar vs salah, itu termasuk kasus yang bukan dilema etika. kasus - kasus seperti ini sudah tidak bisa diteruskan untuk ditelaah atau dianalisis  secara detail.
Tahapan analisis kasus Dilema Etika.
Paradigma Kebenaran lawan kesetiaan ( Truth vs Loyalty )
 Prinsip pengambilan keputusan : berpikir berbasis rasa peduli  ( Care-based thinking
 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
1. Mengenal nilai-nilai yang saling bertentangan : kebenaran dan keadilan
2. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi iniÂ