Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahkota Syurga untuk Ayah Dan Bunda

6 November 2022   00:18 Diperbarui: 6 November 2022   00:49 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sampai dirumah yang dimaksud, memang rumahnya adem, dekat dengan persawahan dan jauh dari bisingnya kendaraan. jadi sangat cocok untuk tempat tinggal anak- anak yang harus berkutat menghafalkan Al Qur'an setiap saat.Ini suasana di pondok putri, untuk suasana di pondok putra tidak jauh berbeda, walaupun jarak nya lumayan jauh.

Di tempat ini hanya berjalan dua tahun, menginta di tahunke tiga, jumlah santri wati program tahfidz akan bertambah 10 anak lagi. Jadi memerlukan tempat yang lebih luas dan kondusif. Pilihan jatuh kepada sebuah rumah besar yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Selain berada di jalur jalan desa, banguna tersebut sangan tinggi, jadi mengurangi kepengapan di ruang - ruangnya.

Ditempat inilah sebagai saksi bisu keberhasilan Maitsa dalam menunjukkan kemampuannya sebagai penghafal Alquran yang mumpuni. Betapa tidak ? dengan waktu kurang dari 3 tahun sudah bisa khatam setoran hafalan 30 juz. Selanjutnya tinggal murojaah secara istiqomah, sehingga hafalannya bisa mutqin. apalagi ada tambahan waktu satu tahun dalam pengabdian, yang senantiasa bisa melanjutkan hafalannya sambil menyimak dan menerima setoran hafalan dari  adik adik kelasnya, yang saat ini ada 20 anak, dan akan bertambah 10 anak lagi dari siswa baru.

Dengan adanya pengabdian ini, akan menambah tantangan dan beban tanggung jawab  yang harus diembannya. Semoga saja dalam menjalani amanah ini, Maitsa bersama teman - temannya  bisa melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan akan diberi kemudahan dan kelancaran.. Hanya dengan niat yang lurus dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT, kewajiban ini dapat berjalan dengan lancar. semoga Maitsa dan teman - teman bisa menjalaninya dengan sebaik - baiknya. Aamiin...

Masa Di Madrasah Tsanawiyah

Sebelum masuk ke Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas, Maitsa bersekolah di Pondok Pesantren Modern Andalusia Banjarnegara. Belajar di pondok pesantren ini, Maitsa berhasil lulus dengan nilai memuaskan. Terbukti dengan mengantongi hadiah 3 juta rupiah. satu mata pelajaran 1 juta rupiah, berarti Maitsa berhasil memecahkan rekor tertinggi dalam 3 mata pelajaran. 

 Pada awal pendiriannya, Pondok ini khusus untuk anak yatim / dhuafa, namun karena adanya program tahfidz yang sangat menggiurkan jadi  pada tahun kedua atau tahun ketiganya, pondok pesantren dibuka untuk umum juga. Maitsa termasuk angkatan pertama dalam kategori umum atau nao yatin dhuafa. walaupun dibuka untuk umum, pondok ini tetap membuka kesempatan bagi para anak yatim /dhuafa yang berprestasi untuk turut belajar dengan gratis.

Di tahun pertama, terasa berat sekali bagi Maitsa  untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru di pondok. setiap ada masalah datang, kami harus datang memberikan penguatan - penguatan dan kekuatan kepada maitsa agar bisa tenang dan menghadapi segala cobaan yang datang dengan lapang dada dan ikhlas. biasa saja, masalah dengan teman, masalah pelajaran, masalah makanan yang tidak cocok, semua datang silih berganti. Apalagi pada awal masuk, belum ada jasa laundry, maka Maitsa harus mencuci sendiri, padahal jadwal padat sekali. hal ini juga memicu masalah. bau. maka mau tidak mau , hampir setiap minggu kami harus ke pondok mengambil pakaian kotor dan menggantinya dengan pakaian - pakaian yang sudah bersih, jadilah kami laundry berjalan. 

Pada pertengahan tahun kelas 7 Mts, sewaktu kami menghadiri pengajian rutin wali santri, Maitsa menyambut kami dengan tergopoh - gopoh.  matsa langsung memeluk kami.

" Ibu, ibu, maitsa ingin memakaikan mahkota surga pada ibu dan ayah" kata Maitsa sambil menangis.

' Aamiin, aamiin, aamiin, Ya Allah " ucap kami sedikit keberanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun