Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pemimpin dalam Pembelajaran

30 Oktober 2022   00:58 Diperbarui: 30 Oktober 2022   01:00 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran Pemimpin Dalam Pembelajaran 

Salam Sehat Dan Bahagia

Alhamdulillah, hari ini Sabtu tanggal 29 Oktober 2022 dapat mengikuti kegiatan Lokakarya Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Banjarnegara. Kali ini kegiatan lokakarya 3 bertempat di SMP Negeri 1 Banjarnegara, Kegiatan ini, diikuti oleh Calon Guru Penggerak sebanyak  134 Calon Guru Penggerak dari jenjang TK, SD.SMP,SMA dan SMK.

Perlu diketahui juga bahwa Lokakarya 3 Calon Guru Penggerak yang berada di bawah naungan Bali Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengan ada 11 Kabupaten / kota yang meliputi : Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Blora, Demak, Jepara, Kendal, Kudus, Pekalongan, Pemalang, Semarang dan Kota Salatiga.

Pada Lokakarya 3 CGP Kabupaten Banjarnegara  kali ini, selain tempatnya berbeda dengan  lokakarya - lokakarya sebelumnya, juga ada perbedaan dari Pengajar Praktik yang mendampingi dan memandu jalannya Lokakarya ke 3 ini. Kalau biasanya ada perpaduan antara Pengajar Praktek  Laki - laki dan Perempuan, Kali ini hanya Pengajar Praktek perempuan saja yang menjadi pendamping di kelas kami yaitu kelas C. Karena Pengajar Praktek berjumlah 3 orang, bolehkah jika diberi nama TRIO SRIKANDI,

Trio Srikandi  Pengajar Praktek yang bertugas di kelas C, yaitu Ibu Dwi Kurniasih, Ibu Wahyuning Widhiati dan Ibu Julianti. Beliau bertiga  sangat piawai dalam menghidupkan kelas, dan sangat menguasai materi - materi lokakarya, Kelas jadi terasa sangat menyenangkan,  ditambah dengan ice breaking- ice breaking dari para pengajar praktik.

dok. pribadi
dok. pribadi

Keseruan semakin menggelora karena dari masing - masing kelompok Calon Guru Penggerak di bawah pendamping ketiga Pengajar Praktik tersebut, banyak menampilkan kelebihan - kelebihan masing - masing. Kelebihan - kelebihan ini, bukan sebagai suatu penonjolan diri, namun  menunjukkan bahwa beliau - beliau itu memang Calon Guru Penggerak yang hebat - hebat. Semua menguasai perannya sebagai pemimpin dalam pembelajaran.

Nama - nama Calon Guru Penggerak Kelas C yang hebat - hebat itu adalah  : Saefulloh, Eka Susiyanti, Suhana Saraswati, Enggal Rininggayuh, Miftah Chudin, Romelah, Duwi Ferawati, Haruna Rosid, Khuswatun Khasanah, Dedi Hantoro, Mustika, Suprandoko, Mieke, Annisa Ratna Purwanti, dan Dewi Rahmawati. Dan saya sendiri, Lely Suryani, hehehe...

Walaupun pada setiap Lokakarya  selalu berganti - ganti kelompok, bukan masalah bagi kami, karena kami sudah memiliki mindset yang sama tentang perjuangan menjadi guru penggerak. Diantara kami sudah memiliki ketetapan hati untuk menjadi agen perubahan pada ekosistem pendidikan di Indonesia, dengan tergerak, bergerak dan menggerakkan. Sebuah usaha yang sangat membutuhkan perjuangan dengan energi positif agar membuahkan hasil yang bermanfaat, khususnya  dalam proses pembelajaran, sebagai ruh keberhasilan sekolah. Ruh keberhasilan pendidikan di sekolah ada pada proses pembelajaran di kelas, demikian yang disampaikan oleh PP Wahyuning Widhiati, 

Sebagai pemimpin pembelajaran, yang harus memperhatikan setiap perbedaan individu siswa, maka harus menguasai dan mampu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Maka dari itu sebagai penguatan, sekaligus sebagai pengalaman yang berharga, manakala pada lokakarya 3 ini, dipraktikan pembelajaran berdiferensiasi oleh masing - masing kelompok. Ada penebalan pengetahuan yang bisa ditangkap dari kegiatan praktek ini, Apalagi Pengajar Praktek yang memandu, selalu bisa menggali potensi dengan pertanyaan - pertanyaan pemantik yang menggelitik.

Usai Praktek Pembelajaran Berdiferensiasi, dilanjutkan dengan praktik Mindfulness. Secara bahasa mindfulness berarti kesadaran, perhatian atau memusatkan perhatian. Sedangkan secara praktek, mindfulness adalah merupakan kegiatan untuk memfokuskan pikiran pada kondisi saat ini, bukan masa lau dan bukan masa depan. Lagi - lagi karena Pengajar Praktek menguasai materi dengan baik maka sangat terasa keberhasilan dari materi mindfulness tersebut. Walaupun ada sedikit  kekurang nyamanan pada praktik  LISTENING, karena tidak bisa fokus karena keadaan. Ada suara gaduh di luar, belum lagi suara kendaraan yang berlalu lalang di samping ruang kelas kami. Itu semua merupakan pembelajaran bagi kami para Calon guru Penggerak agar bisa menerapkannya di kelas kami.

Beralih ke materi selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah Mengajar Kompetensi Sosial Emosional. Ada 5 Kompetensi Sosial Emosional yang dikembangkan yaitu Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan berelasi, dan Pengambilan Keputusan Yang bertanggung jawab.. Bentuk dari kegiatan ini adalah Calon Guru Penggerak mempraktekkan pembelajaran dari RPP berdiferensiasi, KSE dan Budaya Positif. Yang perlu digaris bawahi dari kegiatan ini adalah  penempatan KSE bisa dimanapun, baik pada pendahuluan, kegiatan inti, maupun  pada kegiatan akhir. Dan ternyata, dari kegiatan praktik ini, banyak ditemukan KSE - KSE baru, yang muncul, walau dalam RPP itu tidak tertulis. Hal ini juga merupakan penebalan bagi kami, alangkah baiknya jika KSE pada RPP, ditulis se detail mungkin, Jadi tidak terpaku pada minimal 2 KSE yang dituangkan dalam RPP, dan  akan diterapkan pada pada pembelajaran. Sungguh menarik.

Kemudian kami diingatkan oleh pengajar praktik tentang Umpan Balik 360 derajat  dari Kepala Sekolah, rekan sejawat dan umpan balik dari siswa.  Ternyata, kebanyakan sesuai informasi dari para CGP, nilai terendah yang di dapat dari umpan balik 360 derajat tersebut adalah berapak sering guru mengajak guru lain ke kelas.  maka sangat sesuai dengan materi Lokakarya pada sesi bagaimana cara guru membagikan praktek baik kepada rekan sejawat. Banyak ragam jawaban dari para Calon Guru penggerak, ada yang melalui diskusi, KKG, Media Sosial dan lainnya. Dari berbagai cara berbagi ini, tentu tak diketahui oleh siswa di kelas.  Nah, Pengajar Praktek memberikan solusi, agar siswa mengetahui bahwa gurunya mengajak  guru lain untuk mengajar di kelas, bisa melalui lesson study. Pilihan yang tepat.

Gerak Cepat kami pada Lokakarya 3 ini sampai pada sesi refleksi. Inti dari refleksi, seperti yang disampaikan oleh Pengajar Praktik adalah :

  1.  Bagaimana perasaannya setelah mengikuti Lokakarya.3

  2.  Apa saja yang didapat dari Lokakarya 3 

  3.  Bagaimana cara penerapan di sekolah masing masing.

Pada kegiatan Refleksi ini, ada 3 CGP yang memberikan pendapat dan tanggapannya, yaitu ibu Dewi rahmawati, Lely Suryani, dan Pak Dedi Hantoro. Kebetulan kami satu kelompok PP dan pendapat kami menyikapi kegiatan refleksi ini, berbeda - beda dari sudut pandang masing - masing. Walaupun berbeda - beda, tetap mengena pada sasaran dan sangat bermanfaat untuk kedepannya. 

Demikian hasil reportase saya pada kegiatan Lokakarya 3 Calon Guru penggerak Angkatan 5 Kabupaten Banjarnegara. Terimakasih. Salam Bahagia. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun