Beliau memberikan bimbingan untuk persiapan pendampingan Individu yang keempat yaitu pelaksanaan evaluasi dan pengembanagn pembelajaran. Pada kegiatan ini pengajar praktik  berperan sebagai observer. Observer ini yang akan mengadakan pendampingan sekaligus penilaian.
Diskusi terus berlanjut menuju ke fokus pendampingan ketiga yaitu keterlaksanaan tahapan Bagja. Tahapan bagja ini adalah tahapan untuk menetapkan sebuah visi. Visi kelas yang saya terapkan adalah Â
Terwujudnya siswa yang memiliki kecakapan literasi digital dan berkarakter Profil Pelajar Pancasila.Â
Bukan tanpa dasar dalam menetapkan visi tersebut. karena yang menjadi dasar penetapan sebuah visi adalah kekuatan dan nilai yang telah ada / telah dimiliki. Kebetulan di sekolah saya memiliki 15 buah chromebook bantuan IT dari kemendikbud Ristek.Â
Jadi saya mengangkat kelebihan yang dimiliki sekolah ini, sebagai pendukung ketercapaian visi di kelas saya. Tentunya visi kelas akan sinkron dan terkoneksi dengan visi sekolah.
Selama 2 jam kami berdiskusi, banyak sekali manfaatnya. Saya Calon Guru Penggerak, bisa berbagi pengalaman selama mengikuti Program Pendidikan Guru penggerak. Banyak masukkan yang saya dapatkan terutama dalam bagian peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran baik di kelas maupun sebagai agen perubahan dunia pendidikan.Â
Tidak terasa waktu yang telah ditentukan pun berakhir dengan bermacam - macam hasil, buah dari diskusi yang sangat hot.
Maka dari itu pada kesempatan ini, saya tak bosan - bosannya mengajak para sahabat untuk mengikuti seleksi Calon Guru Penggerak pada angkatan berikutnya.Â
Tetap semangat dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H