Pada waktu sore hari, keadaan sedang hujan, kadang besar - kadang kecil. Hal ini membuat saya bersama suami dan anak - anak, asyik duduk - duduk sambil ngobrol.Â
Selesai duduk - duduk, karena hujan terus mengguyur, maka saya merasa ingin lanjut tiduran. Niatnya sambil saya tiduran, suami mau membantu mengerjakan sesuatu terkait tugas - tugas daring saya.Â
Namun baru saja membuka salah satu akun yang perlu diisi tugasnya, diperlukan data - data pribadi secara lengkap. ya sudahlah, suami gagal membantu, karena saya enggan bangun dari tiduran, mengambil berkas - berkas pribadi.
Di Waktu sedang tiduran itulah saya iseng membuka Hp, dan langsung menuju WhatsApp. Wah bagai selaksa mengawang rasanya, nanar mata ini membacanya. di salah satu grup Elit yang saya ikuti, saya sedang diperbincangkan secara heboh.
Di sana ada usulan supaya saya menjadi narasumber pengganti karena nara sumber aslinya, yang sedianya harus membawakan materi, terpaksa tidak  bisa karena sedang tidak enak badan
Akhirnya dengan niat menjalankan amanah dari pimpinan dan motivasi dari para  senior, jadilah saya Narasumber dengan Materi Menulis Buku Biografi.Â
Yang mendasari saya didaulat menjadi narasumber karena saya baru saja menyelesaikan buku Biografi guru saya yang terhormat  yaitu Om jay. ( Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. )
Flyer Pun segera  segera diganti oleh Bunda Raliyanti, spesialis flyer pada kelas Belajar Menulis PGRI. yang otomatis langsung beredar ke Grup Belajar Menulis PGRI Gelombang ke 27.
Berbagai sambutan, atas munculnya saya sebagai Narasumber mungkin mengagetkan berbagai pihak, termasuk saya juga terkaget- kaget. Ada juga yang komentar : mantap narsumnya.Â
Ditambah lagi pemberitahuan lewat pesan suara oleh Om Jay. Ini dari Om Jay, mungkin tujuannya hanya untuk menguatkan saya karena beliau takut saya syok.. heeee. Begitulah guru yang baik  sebagai among. Ingarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, tut Wuri Handayani.Â
Degup jantung saya bergetar keras seperti mau ketemu pacar saja. Rupanya tidak  main- main yang ada di hadapan saya itu. Berbagai tanggapan, sambutan,  menyeruak serentak, sampai ada yang japri - japri segala.Â
Akhirnya dengan adanya kekuatan doa yang dilantunkan oleh para sahabat, tentu sangat menjadikan saya merasa tenang. Degup jantung pun kembali normal.
Tanpa persiapan apapun, hanya modal pengalaman pribadi yang tidak seberapa, akhirnya saya memberanikan diri keluar sebagai narasumber, setelah adanya panggilan dari moderator, yang tidak lain adalah guru saya juga, beliau Bapak Mambang Purwanto, S. Kom,. Gr. Â ( Mr. Bams ). Dalam hati saya tidak enak sekali kepada beliau, karena beliau adalah guru yang harus saya hormati.
Pada pengalaman pertama yang tidak ada persiapan apapun ini  bisa dibayangkan, nyaris hanya satu jam saja. Jadi tidak sempat mencari link profil diri. Jadi seadanya saja, tidak mengada - adakan. Hahaha.. memang tidak ada yang pantas ditayangkan, ya sudahlah, seadanya saja.
Karena seadanya itulah, saya pun hanya membagikan pengalaman - pengalaman saya selama saya menjadi penulis Biografi.Â
Diawali dari pengertian Biografi yaitu riwayat seseorang yang ditulis oleh orang lain. berbeda dengan Autobiografi yang merupakan Riwayat seseorang yang ditulis oleh orang lain. Karena yang saya tulis adalah kisah guru ku, maka itulah yang dinamakan buku Biografi
Dari beberapa pertanyaan yang muncul diantaranya adalah apa kendala yang dihadapi saat menulis Biografi Om Jay. Dari sisi kendala, memang tidak begitu mempengaruhi hasil, karena hanya kendala jarak dan waktu.Â
Karena saya mengandalkan hubungan dalam jaringan yang tidak bisa sekali jalan. Butuh beberapa komunikasi yang terjalin, agar hasilnya maksimal. Apalagi Omjay dan keluarga merupakan keluarga super sibuk ,maka komunikasi dengan beliau - beliau juga harus dilakukannya dengan sabar.Â
Mengingat juga Om Jay adalah bukan orang sembarangan, maka dipandang perlu dalam buku tersebut ada pandangan teman kawan dan sahabat, serta dari teman - teman Om Jay.Ada 72 responden yang masuk, sesuai tahun kelahiran Om Jay..
Tujuan saya menulis Biografi Om jay adalah bentuk darma bakti saya kepada seorang guru yang patut diteladani.Â
Sehingga dengan membaca buku tentang Om Jay ini, pembaca akan terinspirasi mengikuti jejak beliau yang sungguh berarti dan bermanfaat bagi sesama. Tidak hanya dalam sikap dan perilaku yang  perlu dicontoh.
Salah satu Kebiasaan beliau yang patut dicontoh adalah menulis setiap hari.. Apalagi dengan motivasi beliau yaitu "menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi. Setali tiga uang dengan motto saya yaitu menulislah dengan hati agar hasilnya berarti.Â
Dengan segala kekurangan saya selaku narasumber, tidak lain dan tidak bukan, maka dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf yang seikhlas - ikhlasnya. Teriring ucapan "SELAMAT ULANG TAHUN OM JAY. Barakallah fii umrik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H