Hadiah Istimewa Di Hari Guru Sedunia.
Hari Guru Sedunia yang jatuh pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2022, bertepatan dengan  Hari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.Hari itu di sekolah berjalan seperti biasa saja, ditambah kesibukan anak - anak latihan performance untuk mengikuti lomba / Festival Bahasa Ibu di tingkat kecamatan. Ada yang sedang Latihan menulis dengan huruf Jawa, ada yang sedang latihan mendongeng, ada yang sedang latihan Geguritan. Itulah 3 cabang yang dilombakan.
Pada hari Kamis pelaksanaan lomba, ada yang tidak bisa berangkat karena sakit, Tidak apa- apa namanya saja musibah yang harus selalu disyukuri. Mau mencari gantinya pun tidak mungkin, karena perlu latihan intensif. Jadinya peserta lomba berkurang 1 orang.Â
Sampai siang saya di area lomba membersamai anak -anak yang sedang berjuang. Walaupun tidak juara, kami para guru tidak kecewa, yang penting anak - anak bisa  membuat pengalaman baru, yang sangat berguna untuk masa depannya.
Setelah pulang lagi ke pangkalan, saya mengajukan ijin kepada Bapak Kepala sekolah jika besok pada hari Jumat tanggal 7 oktober 2022, saya ada kegiatan Lokakarya 2 Guru Penggerak di kota Kabupaten Banjarnegara. walaupun sebenarnya Ibu Pengajar Praktek juga sudah mengajukan ijin, pada waktu Pendampingan Individu pada tanggal 1 Oktober 2022.Â
Namun lebih baik lagi jika menjelang hari H, saya mengatakannya lagi. Hari itu pula saya persiapkan persyaratannya yang berupa Surat Tugas Dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga kabupaten Banjarnegara, segera saya print surat tugas tersebut.
Berhubung pada hari pelaksanaan Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak saya tidak bisa datang ke sekolah, maka saya menitipkan tugas lewat grup kelas, Dengan maksud agar orang tua juga mengetahui jika anak - anaknya hari itu tetap belajar, walau tidak didampingi oleh saya selaku guru kelas, Mengingat sama - sama penting kegiatannya, semoga ketidakhadiran raga saya di kelas, tetap dapat dirasakan kehadiran hati saya, oleh anak -anak.
Saya meninggalkan kelas jika ada tugas luar saja rasanya tak tega, apalagi jika hanya kepentingan pribadi atau yang sifatnya bukan kedinasaan. Saya berusaha hadir sepenuhnya, dengan harapan biar anak - anak bisa merasakan. Maka jarang sekali saya ijin, jika bukan karena kepentingan yang urgen sifatnya.
Seharian berkegiatan di kota, lelah pun mendera. Namun lelah hilang seketika, manakala sampai di rumah waktu maghrib tiba, ada kabar mengejutkan.Â
Baru saja saya sampai di pintu masuk rumah, anak saya tergopoh - gopoh mengabarkan ada HADIAH dari murid - murid di sekolah. Kebetulan anak saya menjemput adiknya yang bersekolah di tempat tugas saya.
Saya Pun bingung dibuatnya, sampai  meminta penjelasan ulang. Setelah dikeluarkan dari Kulkas, ternyata ada hadiah ucapan hari guru dari murid - muridku tersayang. Ditulis juga nama anak - anak  di kotak pembungkusnya. Surprise sekali.
Tak ada yang bisa kuucapkan kala itu, kecuali mengalirnya air mataku, Â terharu sekali. " Maafkan bu guru anak - anak, mungkin kalian telah mempersiapkannya sejak kemarin, namun kalian tidak tahu kalau hari ini bu guru ada ijin". Anak - anak juga mungkin berfikir, kalau tidak dititipkan, apa jadinya, karena 2 hari berikutnya adalah hari libur.Â
Memang cerdas sekali murid - muridku. Maafkan bu guru telah membuat kalian kecewa. Terimakasih, pasti Tuhan akan membalas kebaikan kalian,
Itulah makanya, saya tidak pernah membeda - bedakan setiap individu murid - murid. Semua menempati hati saya dengan dengan riangnya. Mungkin demikian juga yang ada pada hati murid - muridku.Walau kalian di desa. pemikirannya tak kalah dengan anak kota. Pokoknya bu guru selalu Cinta pada kalian. Â Tetap semangat..
Terimakasih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI