Sudah bukan hal baru jika pengantin adat  Jawa  saat ini banyak memakai busana modifikasi. Baik dari bahan  atau dari modelnya., disesuaikan dengan permintaan pasar. Banyak sekali model - model busana kekinian yang dipakai oleh pengantin Jawa.
Jika ditelisik lebih dalam lagi, bahwa pengantin wanita adat Jawa, busana adatnya adalah kebaya landung ( panjang ). Kebaya model ini, dipakai saat upacara adat Panggih Penganten, Kirab Kanarendran dan upacara adat kasatrian.
Busana untuk Panggih Penganten sampai  Kirab Kanarendran berwarna hitam, biasanya bahan utamanya adalah bahan beludru.Disulam benang warna emas atau manik - manik berwarna emas pula. Hal ini akan mempertegas bahwa pengantin wanita saat ini sedang menyandang gelar Ratu walau hanya sehari.  Disamping itu akan menambah megahnya suasana, karena hiasan  atau pernak - pernik yang serba  berwarna emas. Jika terkena lampu pasti akan memancarkan keanggunan yang luar biasa.
Terasa menghadirkan aura yang bukan main wibawanya sebagai wanita sejati.  Keanggunan yang ditunjang oleh aksesoris yang melekat. Demikian juga dengan  gelung / ukel model bokor mengkurep, juga pepaes dengan warna hitam pekat  akan menambah grengnya suasana.
Rangkaian acara pada kirab Kanarendran Pun terasa lebih hikmat. Acara - acara pada Kirab Kasatriyan ini, diawali dengan Panggih Penganten. Di dalam panggih penganten ini memiliki mata acara balangan gantal, ngidak telur, Â Sinduran / medhot lawe wenang.
Sesampainya di pelaminan, Busana adat ini masih terus dipakai untuk acara Tandur Penganten, Timbangan, Kacar - kucur, Sungkeman, Dulang - dulangan, Sebrak Panggang, Â Tanggap Wacana hingga Kirab Kanarendran. Pengantin dengan busana kebaya kandungnya tetap menjadi pusat perhatian
Kirab Kanarendran adalah  kirab pengantin dari pelaminan menuju ruang ganti busana. Dengan diiringi suara gamelan yang melancarkan Ketawang Langen Gita Sri Narendra, menambah sakralnya acara.
Berbeda dengan busana Kirab Kanarendran, sewaktu pengantin menjalani kira kasatrian, busana tetap landung, cuma warnanya tidak hitam lagi. Biasanya dipilih warna - warna terang. Hal ini juga mengandung unsur kewibawaan seorang putri keraton yang sedang bercengkrama dengan suami tercinta.
Kebaya landung yang dipakai untuk upacara Kirab Kasatriyan, biasanya lebih ringan dibanding busana yang dipakai untuk Kirab Kanarendran. Sulaman- sulaman benang nya juga kebanyakan warna perak, jadi suasana semakin semarak.
Kirab Kasatriyan itu sendiri adalah kembalinya pengantin ke pelaminan atau ruang tamu dari ruang ganti busana, Tetap diiringi saudara- saudaranya, tentu akan menambah ramanya acara ini. Belum lagi suara gamelan yang mengiringi langkah - langkah manis pengantin. Gending yang biasanya untuk mengiringi upacara adat Kirab Kasatriyan adalah Ketawang Ibu Pertiwi.
Busana yang dipakai mulai dari Kirab Kasatriyan ini, berlanjut untuk acara- acara tambahan misalnya Tigas boga / potong roti. Hingga Selesainya acara yang disebut dengan Jawat Asta atau salam - salaman dengan para tamu/ hadirin.
Demikian penggunaan Busana pengantin adat Jawa  Kebaya Landung yang masih banyak pencintanya. Tentunya tidak hanya masyarakat biasa, namun para pesohor pun banyak yang memilih busana aslinya daripada busana modifikasi. Walaupun pakai busana modifikasi, ini untuk acara - acara tambahan, atau untuk acara / sesi foto / foto.Â
Mari kita turut mempertahankan budaya Jawa yang adiluhung ini, jangan sampai tergerus oleh teknologi yang menghasilkan busana - busana masa kini. Kalau bukan kita, siapa lagi.
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H