Puncak Parade Anak Bangsa, Tingkatkan Keimanan Dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Sekolah sebagai tempat persemaian bibit - bibit unggul yang secara terus menerus  harus dilakukan adanya perawatan, agar bibit - bibit unggul tersebut  dapat tumbuh subur mencapai kodratnya. perlakuan dengan menanamkan budaya positif adalah suatu keharusan, agar  tumbuhnya bibit unggul bebas dari hama yang menyerang. Budaya positif yang tumbuh menjadi kekuatan motivasi intrinsik peserta didik, akan mampu menerjang segala hambatan dan rintangan.
Kekuatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  serta berakhlak mulia, merupakan tameng diri agar bisa terbebas dari belenggu kenistaan. Tumbuhnya bibit unggul yang  yang dipupuk dengan budaya positif akan melahirkan jiwa - jiwa yang beriman dan  bertakwa, yang maha esa serta berakhlak mulia.
Sejalan dengan upaya terwujudnya karakter profil pelajar pancasila di setiap diri peserta didik, jajaran pendidik dan stakeholder yang ada, terus melakukan inovasi kegiatan - kegiatan yang  ramah anak, meriah, menarik sekaligus religius Selain kegiatan - kegiatan rutin, event - event yang bersifat  situasional juga perlu mendapat perhatian. Hal ini untuk menumbuhkan greget  atau semangat memacu diri menuju kebaikan - kebaikan yang  terpatri dalam jiwa.
Event kegiatan yang dikemas apik dan elit, terasa bermakna jika semua mendukung, berpartisipasi aktif, Â serta hasilnya dapat dirasakan langsung oleh peserta didik. Guna mewujudkan hal ini, SD Negeri 1 Gumelem Kulon, dalam beberapa hari menjelang hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77, sekaligus dalam rangka Tahun baru Islam 1444 H, mengadakan event bertajuk Parade anak Bangsa.
Sebagai puncak pagelaran ini, adalah fokus kepada upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan terhadap TUhan yang maha Esa, dengan momentum lomba Busana Muslim/ Fashion Show busana Islami yang dilanjutkan dengan pengajian akbar dan tasyakuran.
Sejak malam hari menjelang hari H, grup WA keluarga Besar SDN 1 Gumelem Kulon yang terdiri dari anggota, wali siswa dan dewan guru, sudah ramai memperbincangkan hal tersebut. Â Aang tanya jawab yang efektif untuk membantu kelancaran kegiatan.
Pagi harinya, terlihat paar peserta didik hadir di sekolah dengan sumringah, cerah mengenakan busana muslim dan muslimah yang beraneka warna dan model. Ada juga yang dipadukan dengan budaya jawa dan juga busana kesantrian. Ada yang berbusana Syar'i dengan kerudung panjang, ada juga yang berbusana stylish perpaduan busana modern.
Busana dengan aksesoris pendukung yang menawan membuat yang melihat terkagum - kagum, apalagi jika melihat gayanya di Catwalk yang juga telah dipersiapkan sejak pagi. Bertempat di halaman sekolah yang sempit, yang kami sulap menjadi arena yang terasa lapang.Â
Berbagai persiapan lain juga sudah tertata, tempat duduk Dewan Juri lengkap dengan map yang berisi pedoman dan format penilaian, sudah berada ditempat yang disediakan . Pengeras suara yang disediakan untuk memecah keseruan kegiatan juga sudah disiapkan.
Selanjutnya, para peserta didik ditata berjajar sesuai nomor urut per kelas. Diurutkan dari kelas 1 terlebih dahulu, kemudian menyusul ke kelas - kelas berikutnya.
Satu persatu, peserta didik menunjukkan kebolehannya dalam berekspresi dalam balutan busana islami, berlenggak - lenggok sesuai irama , dan tampil gagah mempesona , sedap dipandang mata. Tahap pertama adalah pemilihan 24 besar, dan setelah selesai, Â dewan juri berunding, dilanjutkan menentukan pilihan sesuai nilai yang didapat.
Dari ke 24 peserta yang maju ke babak 12 besar , perwakilan dari masing -- masing kelas, semakin menunjukkan kelasnya dalam bertanding unjuk kebolehan. Juri pun dibuat bingung menentukan penilaian, karena semua bagus - bagus,. namun berdasarkan penilaian , tetap muncul peserta yang pantas masuk ke 6 besar. Dari babak 6 besar inilah, 3 peserta terbaik akan menjadi Juaranya.Â
Menunggu Dewan Juri berunding memadukan nilai yang ada, para siswa duduk rapi di teras sekolah untuk mengikuti Pengajian akbar yang digelar menghadirkan Kyai kodang yang tidak lain adalah anggota Komite SDN 1 Gumelem Kulon yaitu Kyai Muthori Al Aufa.Â
Dalam ceramahnya yang diselingi dengan berbagai sholawat salah satunya adalah Sholawat Jibril, semakin  membakar semangat peserta didik. Tidak sampai di situ, berbagai pertanyaan dari penceramah juga membuat peserta didik antusias untuk menunjukkan kebolehannya dalam penguasaan ilmu - ilmu agama Islam.
Kegiatan hari itu diakhiri dengan doa dan syukuran dengan makan bersama. para peserta didik dengan lahapnya menikmati bekal yang dibawanya dari rumah. mengingat waktu yang sudah cukup siang dan peserta didik juga sudah terlihat lelah, maka hasil akhir dari pagelaran parade anak bangsa hany diumumkan para pemenang nya saja,. Pembagian hadiah akan dilaksanakan pada hari Senin pada saat Upacara Bendera.
Demikian prosesi Pagelaran Parade Anak Bangsa SDN 1 Gumelem Kulon yang berlangsung cukup meriah, merangsang tumbuhnya bibit - bibit generasi bangsa yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila..
Terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi melancarkan gelaran kegiatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H