Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HUT ke-77 RI: Upacara 17an dengan Hikmat dan Memikat

21 Agustus 2022   01:25 Diperbarui: 21 Agustus 2022   01:30 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hut Ri Ke 77. Upacara 17 an Dengan Hikmat Memikat

Merdeka...

Merdeka..

Merdeka...

Pekik kemerdekaan dari Pembina Upacara, Kepala sekolah  SD Negeri 1 Gumelem Kulon, bapak Suyono, S.Pd.. Dengan penuh semangat yang membara, pekik kemerdekaan disambut oleh seluruh peserta upacara. Selesai pekik kemerdekaan, suasana kembali hening mendengarkan amanat dari Pembina Upacara.

Terasa hikmat sekali Upacara Bendera dalam rangka memperingati hari Ulang tahun Kemerdekaan republik Indonesia yang ke 77, pada hari Rabu tanggal 17 Agustus tahun 2022. Terbawa suasana para pahlawan membawa  kemenangan, membuahkan keberhasilan  berupa Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

dokpri 
dokpri 

Pagi itu seluruh keluarga besar SD Negeri 1 Gumelem Kulon melaksanakan Upacara Bendera secara mandiri  di halaman sekolah. Dengan persiapan yang hanya satu hari, karena disibukkan dengan gelaran parade anak bangsa, namun hasilnya luar biasa. Para petugas upacara tampil secara maksimal menunjukkan semangat yang tingg. Sebagai Pemimpin Upacara adalah ananda Aqil Syafik

Walaupun kami para guru dan tenaga kependidikan akan mengikuti upacara 17 an yang diadakan di tingkat kecamatan, namun mengingat anak - anak juga harus turut menikmati, turut menghayati arti kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, maka kami berkomitmen untuk mengenalkan Upacara Bendera 17 Agustus yang memuat beberapa tata pelaksanaan yang berbeda dari upacara bendera pada hari senin.

Diantara perbedaan itu adalah adanya pembacaan Teks Proklamasi yang berbunyi :

Proklamasi

Kami Bangsa Indonesia dengan ini  menyatakan Kemerdekaan Indonesia

Hal - hal jang  mengenai pemindahan kekuasaan d,l,l, diselenggarakan dengan tjara yang seksama  dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya.

                                                                             Jakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

                                                                                   Atas Nama Bangsa Indonesia

                                                                                             Soekarno - Hatta

Sama - sama  Teks Proklamasi, namun ada perbedaan rasa sewaktu dibacakan pada waktu upacara 17 Agustus dan dibaca sebagai pelajaran di kelas. Seperti anda aura lain yang membawa jiwa kami untuk membayangkan masa lampau, di masa pembacaan Teks Proklamasi tersebut. 

Suasana kebatinan yang mendalam terus mengiringi setiap tata urutan upacara dilaksanakan. Hampir semua larut dalam suasana yang membawa para jiwa berkelana mengenang para pahlawan membela bangsa dan negara Indonesia  sampai titik darah penghabisan. Tidak hanya berupa harta benda yang para pahlawan korbankan, namun nyawa pun menjadi taruhannya.

Perbedaan selanjutnya yaitu pada setiap upacara hari Senin, selain menyanyikan lagu Kebangsaan  Indonesia Raya juga menyanyikan lagu Wajib Nasional, namun kali ini lagu wajib Nasionalnya khusus lagu Andika Bhayangkari ciptaan Amir Pasaribu.Lirik lagunya adalah sebagai berikut :

Andhika Bhayangkari

Ciptaan : Amir Pasaribu

Andhika Bhayangkari

Pencipta Sapta Marga

Pancasila mula jadi Negara mulia

Bhineka Tunggal Ika

Lambang Bangsa Satria

Menuju Nusantara

Bahagia jaya

Bahagia jaya

Hingga sampai akhir pembacaan doa, semu terlaksana dengan penuh hikmat, maka tak ada yang sia - sia jika tujuannya adalah untuk menuntun para peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik, yang selalu menghormati jasa para pahlawannya dan selalu mengingat sejarah. Jangan  sekali - kali melupakan sejarah

Merdeka...

Merdeka...

Merdeka...

dokpri 
dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun