Maka untuk menjaga kedemokratisan, saya lanjutkan pemilihan langsung secara lisan untuk menentukan suara terbanyak, untuk menduduki jabatan wakil ketua kelas.
Dari Pemilihan secara langsung dan terbuka ini, Alzen mendapat suara terbanyak. Maka Alzen berhak menjadi wakil ketua kelas. Sedangkan Najmah menduduki jabatan sekretaris kelas.
Setelah pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris selesai, semua terlihat lega dan menerima hasil pemilihan. Kembali saya menandaskan bahwa pemilihan ini dilaksanakan dengan hati nurani yang luhur, tidak ada paksaan atau intervensi dari siapapun. Maka semua harus menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada.
Sehabis istirahat, anak-anak saya ajak untuk memilih hari piket. Pemilihan ini ditentukan dengan mengambil lintingan kertas yang di dalamnya tertulis nama-nama hari.
Nama-nama hari sudah saya atur sesuai jumlah siswa. Per hari yang piket ada 3 anak dan ada satu hari hanya 2 anak saja.
Seperti sudah diatur oleh Tuhan rupanya, yang mendapat piket 2 anak itu hari Jumat. Pas, karena hari Jumat hari pendek, sekiranya tidak banyak yang harus dibersihkan.
Dari pemilihan hari piket dengan model seperti ini anak-anak juga bisa menerima dengan baik. Semua hasil pemilihan akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ada kejadian unik pada hari ini, baru saja kemarin dibuat kesepakatan. Hari ini sudah ada yang melanggarnya, yaitu makan di dalam kelas saat jam pelajaran.
Hal ini mengingatkan untuk dibentuk petugas pencatat pelanggaran sekaligus sangat penting sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian sikap.
Secara sukarela, Reza siap untuk mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh teman-temannya.