Hari ke-2 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Seperti hari pertama kemarin, pada hari ke 2 ini pun hampir sama, dengan semangat yang tetap meninggi. Selepas subuh saya pergi ke warung dekat rumah untuk melengkapi keperluan dapur, Namun betapa terkejutnya saya, karena begitu masuk ke  dalam rumah terdengar suara orang sedang mandi. 

Kebetulan pintu kamar mandi tetap terbuka jadi saya bisa melihat siapa yang ada di dalamnya. Saya  terkejut karena  yang sedang mandi ternyata adalah si Bontot ku tersayang. Ada secercah pembaruan pada diri anak yang baru sehari masuk sekolah di SD. Saya langsung bersorak gembira.

Sambil menyiapkan bekal untuk si Bontot Zidny, saya melihat Zidny sedang memakai seragam sekolah sendiri, Masya Allah, pemandangan yang sangat mengagumkan. Dia juga  sarapan sendiri. hal ini tentu sangat membanggakan orang tua, Dan disamping itu, berangkat ke sekolah juga tidak kesiangan.

Agak ngebut saya membawa sepeda motorku , agar cepat sampai ke sekolah. Alhamdulillah, jalanan juga tidak seramai kemarin, maka tidak ada hambatan yang berarti, Begitu sampai di sekolah, Zidny pun langsung turun dari boncengan motor. 

Saat itu ada  beberapa wali siswa baru yang sudah berada di teras sekolah. Saya  menyempatkan untuk berkomunikasi dengan para ibu tersebut. Dari informasi yang saya dapatkan, bahwa ibu- ibu tersebut ada yang mau melengkapi berkas persyaratan  putra - putrinya dan ada yang akan mengalihkan seragam yang telah dibelinya kepada siswa lain. Maka saya menyarankan agar menunggu bu Harti atau Bu Tutus yang mengurusi kepentingan siswa baru,

Dokpri

 Gurunya yang kecil atau siswanya yang besar?

Akhirnya saya pamit akan masuk ke kantor, untuk menaruh tas dan lain - lain. Tidak lama saya keluar kantor dan langsung menempatkan diri di depan gerbang sekolah untuk menanti para muridku yang belum datang. Di depan gerbagng sekolah ada juga murid - murid putri  kelas 5. 

Mereka murid baru di kelas 5  yang naik dari kelas 4. Memang mereka berenam sangat rukun sekali semenjak kelas 1. Sepertinya tidak terpisahkan, mereka itu adalah Alea, Alzen, Aishira, Najmah, Ayu, Hafizah. Tapi, di kelas 5 sekarang tidak berenam lagi karena ada satu siswa baru pindahan dari Pekalongan, namanya Kharuniasih. Bertujuh jadinya, semoga mereka bertujuh juga akan selalu rukun.

Begitu tiba waktunya masuk ke kelas, anak - anak sudah siap dengan duduk rapi. Setelah berdoa bersama, kemudian saya mengarahkan anak - anak tentang kesepakatan kelas yang akan diusulkan. Maka saya minta kepada anak - anak supaya satu persatu maju kedepan untuk membacakan usulannya.