Ayah : padahal tadi kan sebelum tau adik dapat uang lebih banyak, kakak masih senang? Iya kan! setelah tau adik dapat lebih banyak eh tiba-tiba senengnya ilang.
Si anak hanya terdiam mendengarkannya.
Apa yang di rasakan anak tadi kadang juga terjadi pada diri kita. Seperti yang di sampaikan di Surat An Nahl ayat 18 tadi bahwa nikmat yang diberikan Allah itu banyak sekali. Namun kadang kala kitanya yang tidak menyadari karena rusaknya rasa syukur tersebut.
Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah karena kita terlalu focus melihat nikmat orang lain daripada nikmat yang kita terima. Ketika kita sudah bekerja dan mendapat penghasilan yang cukup, lalu melihat teman kita yang sama bekerjanya dengan kita tapi kariernya naik dengan cepat, atau pekerjaannya terlihat tidak sepayah kita atau penghasilan mereka ternyata lebih tinggi dari kita. Sehingga membuat kita yang sebenarnya sudah sangat bersyukur dengan apa yang kita terima menjadi merasa kurang dan merasa tidak sebaik yang lainnya. Lalu menimbulkan rasa insecure muncul.
Padahal sebelum kita tau penghasilan mereka, jabatan mereka atau sepak terjang karier mereka kita biasa saja. Tidak merasa rendah diri atau bahkan membenci merasa kurang dengan apa yang kita miliki.
Apalagi di era digital seperti sekarang ini, di mana semua orang bisa dengan mudah memperlihatkan pencapaian mereka. Dan kita bisa dengan mudah mengetahui segala bentuk pencapaian orang lain. Rasa syukur yang sudah kita lakukan bisa saja dengan mudah rusak begitu saja, jika tidak dibarengi dengan perasaan cukup terhadap apa yang telah kita miliki.
Rasa syukur tak hanya tentang rasa terima kasih atas nikmat yang diterima, tapi juga bagaimana tidak merasa iri terhadap pencapaian orang lain dan merasa cukup dengan apa yang sudah kita miliki.
Jika pencapaian orang lain membuat kalian iri, insecure atau tidak cukup. Coba deh flashback lagi. Lihat lagi kebelakang pencapaian yang sudah kalian lakukan, hal-hal sederhana apa yang sudah kalian lakukan yang menjadikan kalian seperti sekarang ini. Jangan terlalu focus memperhatikan orang lain, coba lihat ke dalam diri sendiri.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkarinya (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras" (QS Ibrahim : 7)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H