Mohon tunggu...
Lely Erawati
Lely Erawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Best Practice Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model PJBL Berbantu Media Sosial

10 Juni 2023   12:46 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:50 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini sebagai berikut,

  • Peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari keaktifan peserta didik dalam proses belajar yang sangat rendah, respon yang lambat ketika guru memberikan pertanyaan, dan nilai peserta didik yang masih di bawah batas ketuntasan sehingg belum mencapai tujuan dari pembelajaran dengan maksimal.
  • Pembelajaran masih terpusat pada guru sebagai sumber belajar sehingga informasi yang mereka dapatkan masih terbatas. Peserta didik kurang memanfaatkan adanya e-book, tutor sebaya dan media laiinya untuk menggali informasi terkait materi yang mereka pelajari.
  • Peserta didik masih ada yang menggunakan hp pada saat pembelajaran tanpa seizin guru sehingga dapat menganggu fokus dan konsentrasi belajar peserta didik. Peserta didik juga bisa terkena nomophobia (no mobile phobia) atau ketergantungan pada gadged. Pemanfaatan IPTEK yang negatif juga dapat menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran.
  • Pendidik belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran inovatif sudah dilakukan oleh pendidik, namun belum maksimal sehingga masih diperlukan peningkatan.

Praktik pembelajaran ini, penting untuk dibagikan karena jika disesuaikan dengan model pembelajaran abad 21 yang mengharuskan pendidik menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan memasimalkan penggunaan teknologi, praktik pembelajaran ini sudah sangat sesuai. Melalui praktik pembelajaran ini, pengalaman belajar peserta didik menjadi lebih maksimal.

Pendidik memiliki peran dan tanggung jawab sebagai fasilitator dalam praktik pembelajaran ini. Melalui peran inilah, peserta didik akan lebih aktif dan dapat mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka.

B. Tantangan 

Praktik pembelajaran menggunakan model project based learning berbantuan media canva ini, menuntut pendidik harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan sintak model pembelajaran tersebut dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran yang akan diajarkan dalam hal ini adalah penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan ketersediaan fasilitas yang ada. Oleh karena itu, pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu kesiapan peserta didik dan fasilitas yang mendukung praktik pembelajaran ini.

Langkah-langkah pembelajaran yang kompleks, harus dapat dirancang dengan baik dan jelas oleh pendidik sehingga peserta didik paham terutama aktivitas-aktivitas apa saja yang perlu mereka lakukan.

Penggunaan media sosial, ditujukan agar peserta didik dapat memaksimalkan manfaat dari teknologi yang mereka miliki yaitu gawai. Pendidik tertantang untuk mengarahkan peserta didik, agar mereka mampu menggunakan gawai mereka secara tepat yaitu dimanfaatkan untuk proses pembelajaran.

Penggunaan media sosial peserta didi pada praktik pembelajaran ini juga memerlukan pertimbangan yang matang oleh pendidik. Oleh karena itu, pendidik harus benar-benar memastikan peserta didik memiliki media sosial yang tepat dan sarana prasarana juga harus mendukung untuk penggunaan media tersebut.

Pemilihan dan penggunan model project based learning dan media sosial pada praktik pembelajaran ini melibatkan beberapa pihak, yaitu

  • Dosen PPKn sebagai pakar
  • Guru mata pelajaran PPKn selaku teman sejawat
  • Peserta didik sebagai pihak yang terlibat langsung dalam praktik pembelajaran

C. Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pendidik dalam praktik pembelajaran ini adalah,

  • Pendidik merancang perencanaan pembelajaran sebaik mungkin melalui modul ajar yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran melalui model project based learning berbantuan media sosial.
  • Pendidik memastikan kesiapan dan memotivasi peserta didik sebelum melaksanakan aktivitas pembelajaran yang berbasis proyek.
  • Penggunaan media power point, peraturan perundang-undangan, dan video yang diambil dari youtube oleh pendidik sebelum melakukan aktivitas pembelajaran berbasis proyek dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik.
  • Pendidik merancang langkah-langkah kegiatan dengan jelas sehingga peserta didik paham apa yang harus mereka lakukan.
  • Pendidik menggunakan metode belajar berkelompok, diskusi, wawancara, dan presentasi hasil untuk melaksanakan proyek yang telah dirancang. Pendidik selalu mendampingi dan memantau aktivitas peserta didik sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan LKPD yang telah dirancang. Selanjutnya, pada akhir pembelajaran pendidik menggunakan media quizizz untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Media quizizz dipilih oleh pendidik karena karakteristik media ini sangat menarik dan tepat untuk diterapkan pada peserta didik.

Pada praktik pembelajaran penerapan norma dalam kehidupa sehari-hari dengan berbasis proyek ini, pihak yang terlibat yaitu pendidik sebagai fasilitator, peserta didik sebagai pelaksana kegiatan proyek.

Proses pelaksanaan praktik pembelajaran ini pastinya membutuhkan sumber daya, diantaranya yaitu buku paket sebagai sumber belajar, internet sebagai sumber utama saat penggunaan media sosial dan quizizz, dan beberapa peraturan sebagai sebagai sumber informasi.

D. Refleksi Hasil dan Dampak

Perubahan perilaku yang muncul, bisa dari sisi sikap, perilaku belajar, maupun secara kognitif atau keterampilan.

Dampak: siswa menjadi lebih aktif dan mudah mudah memahami materi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena sudah mempraktekannya secara langsung dan menginformasikannya memlalui media sosial peserta didik masing-masing.

Pembelajaran penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari dengan model project based learning dengan berbantuan media sosial dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang aktif dan kreatif, hasil LKPD yang telah dikerjakan, dan produk akhir yang telah diselesaikan.

Respon orang lain terkait dengan praktik pembelajaran ini, diantaranya

  • Respon dari peserta didik. Peserta didik merasa asyik dan antusias dalam pembelajaran ini, karena mereka mendapatkan pengalaman belajar langsung melalui simulasi penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian mereka buat dalam bentuk video dan mereka share di media sosial mereka masing-masing. Selain itu, peserta didik sangat menyukai media quizizz, hal ini terbukti karena mereka meminta tambahan soal untuk dikerjakan.
  • Respon teman sejawat. Beberapa teman pendidik, menanyakan tentang bagaimana langkah-langkah pembelajarannya karena tertarik untuk diterapkan di pembelajaran mereka.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu kesiapan yang matang baik dari pendidik dan peserta didiknya, pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik, dan kerjasama yang baik antara peserta didik dan pendidik ketika melaksanakan aktivitas proyek.

Pembelajaran penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari dengan model project based learning dengan berbantuan media sosial menjadikan pendidik lebih kreatif. Selain itu, praktik pembelajaran ini juga memberikan pengalaman belajar secara langsung pada peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun