Mohon tunggu...
lely anggraeni
lely anggraeni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tokoh-tokoh serta Pemikiran Madzhab Mainstream

27 Februari 2018   14:09 Diperbarui: 27 Februari 2018   14:13 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madzhab mainstream adalah madzhab yang berbeda pendapat dengan madzhab Baqir, Madzhab ini menyetujui bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang berhadapan dengan keinginan manusia yang tidak memiliki batas

Keterbatasan sumber daya memang ada, dan bahkan diakui pula oleh Islam. Menurut sabda Nabi Muhammad Saw bahwasanya manusia tidak akan pernah puas, menurut beliau apabila diberikan emas satu lembah maka manusia akan meminta dua lembah begitu pula seterusnya. Allah memang sudah mencukupkan rezeki bagi manusia, tapi manusia menginginkan lebih dari apa yang sudah Allah takdirkan, karenanya maka dikatakan bahwa sumber daya itu terbatas karena jika berhadapan dengan keinginan manusia mak sumber daya sebanyak apapun tidak akan mampu mencukupi keinginan manusia.

Pandangan madzhab mainstream dan pandangan ekonomi konvensional sama-sama menyatakan bahwa penyebab masalah ekonomi adalah kelangkaan sumber daya. Perbedaan dari mereka hanyalah pada cara menyelesaikan pendapatnya.

Dalam ekonomi konvensional pilihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan seler masing-masing manusia, Tuhan (agama) boleh dipertimbangkan dan boleh diabaikan, sedangkan madzhab mainstream berpendapat bahwa pilihan dan skala prioritas tidak dilakukan semaunya saja, akan tetapi harus selalu sesuai dengan panduan Allah dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Tokoh-tokoh madzhab mainstream mayoritas bekerja di Islamic Development Bank yang memiliki penyebaran pemikirannya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, Mereka adalah para doktor sekaligus profesor di bidang ekonomi yang belajar di universitas-universitas barat, Penganut atau tokoh madzhab mainstream yaitu:

  • Muhammad Abdul Mannan
    Muhammad Abdul Mannan lahir di Bangladesh pada 1938, Pada 1970 ia menerbitka buku utamanya yang pertama yaitu "Islamic Economics,Theory and Practice" yang dipandang sebagai buku teks pertama ekonomi islam untuk menghargai sumbangannya dalam perkembangan ekonomi islam Mannan dianugerahi 'Highest Academic award of pakistan' pada 1974. Mannan menyatakan bahwa ekonomi islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai Islam. Menurutnya ekonomi islam adalah sesuatu yang berhubungan dengan proses distribusi, produksi, dan konsumsi serta jual beli jasa yang terjadi dalam sebuah kerangka masyarakat yang di dalamnya jalan hidup islam ditegakkan sepenuhnya.
  • Monzer Khaf
    Khaf memandang ekonomi adalah 'bagian dari agama'. Khaf menyatakan bahwa perilaku ekonomi haruslah merupakan salah satu aspek agama, sejauh yang menyangkut islam mengandung nilai dan norma ekonomi. menurut Khaf sebagian besar warisan fiqh yang diambil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah juga berisi bentuk-bentuk dan legalitas transaksi ekonomi.
  • Umar Chapra
    Chapra lahir pada 1 Februari 1933 di Pakistan, Arab Saudi. ia terkenal karena kontribusinya mengenai perkembangan ekonomi Islam selama 3 dekade, Menurut Chapra, ilmu ekonomi konvensional yang selama ini mendominasi pemikiran ilmu ekonomi modern telah menjadi disiplin ilmu yang sangat maju dan terdepan, dampak yang lebih mengagumkan lagi dalah tersedianya sumber-sumber kajian bagi para pakar untuk membantu riset mereka. Dalam ekonomi konvensional manusia boleh mempertimbangkan tuntutan dan aturan agama atau boleh juga mengabaikannya, tetapi dalam islam tidak boleh dilakukan semaunya dan harus berdasar pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tetapi mengambil hal-hal baik dan bermanfaat yang dihasilkan oleh bangsa dan budaya non-Islam sama sekali tidak diharamkan.
  • Muhammad Nejatullah siddiqi
    Dalam pandangan Mohammad Nejatullah Siddiqi, pemikiran ekonomi islam merupakan suatu pemikiran yang terinspirasi dari ketetapan yang terkandung dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, terutama dalam hal hubungan kehidupan ekonomi interpersonal, proses berpikir dalam kemanusiaan, bagaimanapun ajaran ekonomi dari Al-Qur'an dan sunnah.

DAFTAR PUSTAKA: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun