Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sobat Kompasiana...
Hai...Hai... Bagaimana nih kabar sobat kompasiana,untuk temen-temen yang selalu setia membaca tulisan-tulisan yang ada diakun ini,semoga senantiasa memberikan kebermanfaatan disetiap tulisan di akun ini ya...
Guys,ada yang berbeda nih kali ini,wait ya...
Minggu lalu... Kami dari kelas KPI-B mendapatkan tugas untuk menganalisis suatu kasus yang saat ini sedang gempar-gemparnya untuk dibahas. Beliau adalah Bapak Muhammad Bisri Mustofa, dosen pengampu mata kuliah jurnalistik. Nah,beliau menyarankan yang saat ini sedang gempar beritanya adalah terkait kasus sambo,lesty kejora yang beritanya di KDRT,pembunuhan,dan pelecehan/pemerkosaan.
Sebelum lanjut kepembahasan berita kami saat ini yang pastinya wajib dibaca oleh sobat kompasiana semuanya,kenalan dulu yuk dengan anggota kelompok 3 jurnalistik yang kece ini beranggotakan :
- FADHLI ANUGRAH 2141010041
- LELI YOHANITA PUTRI 2141010062
- LISTI FEBRIANA 2141010063
Yuk,lanjut untuk membaca terkait topik bahasan pada kesempatan kali ini ya sobat kompasiana...
PELECEHAN TERHADAP SANTRIWATI DI BANDUNG YANG DILAKUKAN OLEH TERSANGKA HERRY WIRAWAN YANG DIANGGAP PERBUATAN KEJI
Sobat kompasiana, tentunya berita ini sudah banyak di sampaikan oleh media sosial yang kita miliki. Sebab, media sosial saat ini merupakan suatu alat yang digunakan oleh banyak orang untuk menyebarkan suatu informasi. Informasi saat ini, bisa dengan mudah kita dapatkan dari genggaman kita yaitu smartphone yang setiap orang bisa mengakses dengan mudah terkait informasi atau berita terkini. Namun,yang perlu digaris bawahi adalah, dengan banyak nya informasi-informasi yang dengan mudah kita dapatkan, maka perlunya kita untuk menyaring setiap informasi yang masuk agar informasi yang kita dapatkan betul-betul dapat diuji ke valid annya. Sebab, banyak orang-orang yang tidak bertangung jawab, menggunakan sosial media ini hanya untuk menyebarkan hal-hal yang kurang bermanfaat/unfaedah atau bahkan bisa dikatakan saat ini banyak sekali Hoax yang beredar dikalangan masyarakat.
Maka dari itu, terutama kami yang dari jurusan komunikasi dan penyiaran islam, dengan adanya mata kuliah "Jurnalistik islami" ini merupakan suatu tempat pembelajaran yang betul-betul bermanfaat dan mata kuliah ini memberikan ruang kepada para mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dijurusan KPI ini,merupakan kesempatan bagi yang senang menulis-menulis artikel,puisi,cerita atau berita saat ini. Sudah sepatutnya,sebagai mahasisiwa, harus bisa lebih teliti dalam meminimalisir terhadap setiap informasi atau berita yang masuk agar berita tersebut betul-betul bisa diuji kebenarannya. (Kompasiana, Doivy Kholilullah, 2022)
Sobat kompasiana yang selalu setia membaca tulisan di akun ini...
Pada kesempatan kali ini,kami bertiga mengangkat kasus terkait pelecehan yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren yang ada di Bandung, yang sedang gempar. Sebab, melakukan pemerkosaan terhadap 13 santrinya. Mengingat tentang kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh tersangka Herry Wirawan (HW) si pemilik Pesantren Madani Boarding School, di Komplek Yayasan Margasatwa, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung Jawa Barat. Pesantren tersebut didirikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda.
Publik tentu belum lupa dengan pelaku biadab Herry Wirawan (HW) terhadap 13 orang santriwati yang dilecehkannya, banyaknya sumpah serapah dari publik kepada Herry Wirawan (HW) terlontar begitu saja. Publik memandang Herry Wirawan (HW) adalah seseorang yang seharusnya melakukan tindakan terpuji agar bisa menjadi panutan untuk muridnya atau bahkan masyarakat malah melakukan hal yang sangat tidak manusiawi terhadap para santriwatinya.
Herry Wirawan (HW) telah melakukan pemerkosaan terhadap 13 orang santriwati, yang di mana beberapa dari korbannya telah melahirkan, bahkan ada yang lebih dari sekali yang telah melahirkan. Herry Wirawan (HW) tidak perduli dengan penderitaan dan korban, ataupun orang tuanya, dan nasib bayi-bayi yang telah dilahirkan oleh para santriwatinya. (Liputan 6)
Dalam kasus ini Herry Wirawan (HW) sangat mematikan eksistensi perempuan, pesantren yang seharusnya tempat aman dan amanah untuk menitipkan anak agar terdidik secara religius malah menjadi sebuah tempat atas perilaku keji yang dilakukan oleh Herry Wirawan (HW). Bahkan seluruh rakyat Indonesia setuju jika predator seksual ini dihukum mati. Hingga pada akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung mengabulkan vonis hukuman mati Herry Wirawan (HW) setelah Kejaksaan Tinggi Jawa Barat mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri (PN) yang menghukum Herry Wirawan (HW) pidana penjara seumur hidup. (media indonesia.com 2022)
Aksi bejat yang dilakukan oleh pemilik Pondok Pesantren Madani Boarding School menuai banyak opini dan juga hujatan yang tertuju kepada Herry Wirawan (Pemilik pesantren). Aksi bejat tersebut mulai tercium awal mula karena salah satu dari wali santriwati melaporkan bahwa anaknya tengah hamil, mulanya si santriwati tidak ingin menceritakan bagaimana kejadian sebenarnya, namun setelah didesak akhirnya pun si santriwati menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Dari kejadian tersebut, korban lainnya pun memberanikan diri untuk menceritakannya. Setelah diusut secara lanjut, rata-rata dari korban yg ada mereka dari santri yang mendapatkan beasiswa pendidikan gratis, tidak hanya 1 korban yang di perkosa melainkan terdapat 13 anggota yang sudah menjadi korban dari aksi bejat Herry Wirawan bahkan 9 diantaranya sudah sampai melahirkan jabang bayi. Aksi bejatnya sudah dilakukan dari 2016-2021, rata-rata korban tidak berani untuk melaporkan sekaligus juga sudah dicuci otak oleh si Herry. (Merdeka.com)
Bayi-bayi yang sudah dilahirkan Herry memanfaatkan untuk mendapatkan sumbangan dari masyarakat. Dari usutan yang salah satu dari ke 13 korban tersebut merupakan sepupu dari istri Herry. Tidak hanya aksi bejat pemerkosaan, ia terbukti menggelapkan Dana Program Indonesia Pintar dan Juga Bantuan Operasional Sekolah. Dari banyak kasus yang terjerat oleh si pelaku, banyak tuaian berupa hujatan dari khalayak ramai masyarakat terutama dari Pengguna sosial media. Mendengar dari kabar Hukuman mati yang menjerat si pelaku membuat khalayak ramai meluapkan rasa geram yang ada. (Solopos.com)
Astagfirullahal'adzhim...
Disini,dapat kami simpulkan bahwa ini adalah perbuatan yang bejad dan menjijikan. Wallahi... Bagaimana perasaan seorang ibunya, jika mengetahui anaknya yang berada dipondok pesantren ternyata telah diperkosa oleh murobbinya sendiri. Orang tua santri yang hanya mengetahui dan senantiasa berfikir bahwa anaknya dipondok pesantren belajar ilmu agama disana untuk menjadi bekalnya dikehidupan yang mendatang. Tidak pernah terfikir kan jika ternyata hal ini bisa dilakukan oleh pimpinan pondok pesantrennya sendiri.
Saya katakan ini adalah perbuatan yang sangat keji... Pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan dipondok pesantren ini tentunya telah melanggar aturan dari undang-undang dan tentunya melanggar etika yang berlaku dimasyarakat kita. Dan sudah banyak ternyata korban-korban dari kebejatan kelakukan Herry Wirawan (HW) ini, saya yakin bahwa ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan merusak citra semua pondok pesantren yang ada diseluruh indonesia tentunya.
Bagaimana tidak kesal dan tentunya marah, pastinya rasa kecewa juga dirasakan oleh para korban dan keluarga korban. Dengan perbuatan bejad yang dilakukan oleh tersangka Herry Wirawa (HW) ini, tentunya keluarga dari korban meminta kepada apparat untuk menghukum dengan seadil-adilnya. Mau tidak mau tersangka Herry Wirawan (HW) harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipengadilan dunia (Dihadapan hukum) dan tentunya akan dipertanggung jawabkan perbuatannya dipengadilan allah swt (Akhirat).
Kita lihat beberapa dalil ini yang bisa menguatkan bahwa kelak diakhirat semua manusia-manusia yang hidup didunia ini akan mempertanggung jawabkan segala perbuatannya didunia.
QS. Al-Muddassir Ayat 38
كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ
" Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya"
Dari ayat ini,maka dapat disimpulkan bahwa sikap bertanggung jawab ini, tentunya sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena tanpa adanya rasa tanggung jawab, maka akan terjadi kehidupan yang berantakan.
Baiklah sobat kompasiana...
Sampai disini dulu ya guys ya...
Semoga informasi yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat dan senantiasa memberikan informasi yang bermanfaat untuk sobat kompasiana semuanya. Jika terdapat kesalahan, kami mohon maaf dan kepada allah kami mohon ampun karena kelak tulisan ini pun akan dipertanggung jawabkan diakhirat. Ilaliqo...
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
