Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Slamet Harus Ada di List Kamu!

11 Juni 2022   10:18 Diperbarui: 11 Juni 2022   10:24 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trek curam menuju puncak Slamet saat summit.. (Dokpri)

Untungnya perjalanan menuju pos-pos tersebut tidak sejauh yang saya bayangkan. Tidak seperti pos-pos sebelumnya, jarak antara pos menuju puncak ini saling berdekatan. Tapi berita buruknya adalah jalurnya lebih menanjak..duh ..berasa sekali di pagi buta kami harus menempuh tanjakan yang curam dan sempit. Kadang saya berpikir, mungkin inilah kenapa perjalanan Summit dilakukan dini hari saat langit masih gelap agar kita tidak tau perjalanan di depan..jadi yaaa dijalani saja..berbeda kalau kita sudah tau medan yang akan dilalui di depan begitu berat, mungkin mental kita sudah drop, semangat kita sudah luntur..Itulah kenapa memang kita tidak perlu tau bagaimana takdir di depan yang menunggu kita..Yaa kita jalani saja sambil tetap ikhtiar sebaik-baiknya...Haiyah, maap jadi out of topic hehehe

Sesampainya di pos 9 trek nya berubah menjadi vegetasi terbuka sehingga angin sangat terasa menembus dan membuat tubuh makin menggigil kedinginan.. Jalur disini jadi menanjak tajam dan jalan berupa tanah.Namun semua kesulitan kita sejak kemarin jadi terbayar karena semesta menyuguhkan pemandangan luar biasa indah. Matahari sudah mulai terbit di timur , awan berserakan begitu saja terhampar, warna langit juga sudah berubah menjadi semburat keemasan membuat pagi kami begitu sempurna dan jadi kehabisan kata-kata selain rasa syukur dan memuji kebesaran sang Pencipta.


What a view! Alhamdulilah !

Setelah pos 9 , lalu  perjuangan di mulai kembali untuk menuju puncak..Selain treknya yang lagi-lagi menanjak, jalur pendakian menuju kesana berisi batu, kerikil dan reruntuhan pasir yang mudah gugur. Ini sebenarnya lebih melelahkan..menurut saya treknya seperti perpaduan  perjalanan Summit Rinjani dan Ciremai.. Di rinjani terutama di letter E  lebih di dominasi pasir, namun  treknya tidak securam di Slamet ini. Sedang di Ciremai, sama-sama curam, tapi disana lebih di dominasi oleh bebatuan.

Trek curam menuju puncak Slamet saat summit.. (Dokpri)
Trek curam menuju puncak Slamet saat summit.. (Dokpri)

Berat sih..karena kami harus fokus..salah menginjak batu, maka kerikil dan pasir akan berguguran ke bawah sehingga dapat membahayakan pendaki yang ada di bawah kita. Saya sendiri terjatuh 2 kali dan terseret ke bawah.untung ada teman yang masih bisa menangkap tangan ini sehingga tidak terlalu jauh turun ke bawah. Bagaimana rasanya? Tentu saja takut !!

Demi menghindari rasa takut, maka saya putuskan untuk tidak melihat ke bawah..Untungnya Slamet mendukung hal ini. karena sepanjang
perjalanan menuju puncak,  kita akan di suguhi hamparan awan yang luar biasa..Lautan awan berarakan di depan mata dan rasanya seperti ingin rebahan diatasnya saking  luasnya..dengan background gunung sumbing/sindoro  menambah pemandangan di depan mata begitu menakjubkan! Viewnya berbeda lagi dengan apa yang sudah kita lihat di pos 9 tadi.. Kabarnya,  lautan awan ini adlaah yang terbaik di banding ke 2 -S lainnya..

Oleh karenanya tak perlu buru-buru untuk sampai ke puncak Slamet, pada perjalanan menuju tempat tertinggi ini kita bisa beristirahat sejenak. Take your time ..atur nafas, ambil dokumentasi terbaik atau hanya sekedar memandang semua yang ada di depan without doing nothing..

Take your time :-) (Dokpri)
Take your time :-) (Dokpri)

Pada moment ini, sulit menggambarkannya dengan kata...tapi buat saya pribadi, pengalaman berupa "rasa" bisa hadir di tempat seperti ini  , dengan view berbeda-beda yang disuguhkan pada  setiap summit merupakan alasan kenapa saya mau bersusah payah untuk kembali dan kembali lagi melakukan perjalanan ini.

Pada suatu titik, di sebuah trek yang sulit..jujur , kadang saya suka mengutuk diri sendiri dan bertanya2 kenapa saya dan semua orang yang ada di tempat ini mau bersusah-susah mendaki, padahal jauh lebih nyaman ada di rumah kan? Haha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun