Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru* Belajar lebih banyak bercerita via blog fotografi ini :https://www.sedoso.net/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

11 Pandemi ataupun Epidemi dalam Sejarah Dunia

16 Januari 2021   15:12 Diperbarui: 16 Januari 2021   15:23 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak epidemi Zika baru-baru ini di Amerika Selatan dan Amerika Tengah dan penyebarannya belum selesai sampai sekarang. Untuk itu penyakit ini masih di teliti sampai  beberapa tahun ke depan. Sementara itu, para ilmuwan berpacu dengan waktu untuk mengendalikan virus. Virus Zika biasanya menyebar melalui nyamuk dari genus Aedes, meski bisa juga ditularkan secara seksual pada manusia.Meskipun biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa atau anak-anak, Zika dapat menyerang bayi yang masih dalam kandungan dan menyebabkan cacat lahir. Jenis nyamuk yang membawa Zika berkembang paling baik di iklim hangat dan lembab, menjadikan Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan sebagian wilayah utama Amerika Serikat bagian selatan untuk berkembang biaknya virus. Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa virus COVID-19 secara resmi menjadi pandemi setelah menyebar di 114 negara dalam tiga bulan dan menginfeksi lebih dari 118.000 orang.

11. COVID-19 

Pandemi ini masih berlangsung sampai sekarang dan prevalensinya masih terus meningkat di beberapa kota di Indonesia. Disebabkan oleh virus corona. Gejalanya  berupa masalah pernapasan seperti demam dan batuk, serta dapat menyebabkan pneumonia dan kematian. Seperti SARS, penyakit ini terutama menyebar melalui droplet. Kasus pertama yang dilaporkan di China muncul 17 November 2019, di Provinsi Hubei, tetapi tidak dikenali. Delapan kasus lagi muncul pada bulan Desember dengan para peneliti menunjuk ke virus yang tidak dikenal.Virus kemudian menyebar ke luar perbatasan China ke hampir setiap negara di dunia. Data terbaru,  virus itu telah menginfeksi lebih dari 93,8 juta orang dan menyebabkan lebih dari 2,01 juta kematian di seluruh dunia. Jumlah kasus baru tumbuh lebih cepat dari sebelumnya, dengan rata-rata lebih dari 500.000 kasus dilaporkan setiap hari. Di Indonesia sendiri dilaporkan hampir menyentuh angka 1 juta kasus (882.00 kasus), dimana 25.484 orang meninggal akibat virus ini. Walaupun vaksin telah ditemukan, namun langkah itu hanyalah salah satu langkah dari pengendalian. Masih ada beberapa langkah lain yang harus terus dilakukan pemerintah dan masyarakat yakni 3T dan 5M (jadi bukan lagi 3 M ya! hehehe :-)

Strategi 3T yang dilakukan pemerintah yakni testing, tracing, dan treatment, sedangkan 5M oleh masyarakat adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.

Selain kasus diatas , sebenarnya ada beberapa kasus pandemi/epidemi lain yang tercatat dalam sejarah misalnya the Great Plague of London, Russian Flu atau wabah Measles yang terjadi di Fiji serta beberapa kasus lain.. Namun , jumlah kasus diatas adalah yang tercatat mengakibatkan lebih banyak korban kematian. Sejarah sepertinya selalu berulang dan kita punya pilihan, untuk mengulangi sejarah tersebut? atau belajar darinya..Dengan  demikian semoga kita menjadi lebih waspada dan terlindung dari semua penyakit yang ada.. 

Tetap semangat, terus ikhtiar untuk menjalankan protokol kesehatan dan jangan lupa berdoa untuk memohon perlindungan dari Sang Kuasa, Allah Swt..Keep safe and stay healthy ya semua..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun