Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru* Belajar lebih banyak bercerita via blog fotografi ini :https://www.sedoso.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pada Suatu Kemarau, di Baluran

23 September 2020   17:05 Diperbarui: 23 September 2020   17:16 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan Padang Savana di Baluran | dokpri

Kita memang seperti berada di dunia lain. Lupa kalau saat itu masih berada di tanah Jawa.. Saya sarankan agar datang pada hari biasa, saat pengunjung tidak terlalu banyak. Saat itu saya dengan bebas bisa berjalan, berlarian dan berlompatan di area ini. Rasanya begitu membebaskan hati dan pikiran. Sangat menyenangkan berinteraksi sendirian dengan alam seluas dan seterbuka ini!

Perjalanan ini masih bisa di teruskan dan berujung pada sebuah pantai yang dikenal dengan nama pantai Bama. Namun sebelum sampai ke sana, kita akan tiba terlebih dahulu pada sebuah lokasi yang agak berbeda dengan hamparan luas padang savana tadi. Di sini, bisa dengan mudah kita temui pepohonan besar yang masih menghijau. Tidak ada yang terlalu istimewa sih, jadi tidak banyak yang bisa diceritakan dari lokasi ini.

Cerita kemudian berlanjut ke ujungnya Taman Nasional ini yakni pantai Bama, tapi saya tidak tertarik ke sana, karena buat saya ini seperti pantai kebanyakan. Kurang tepat kalau anda mengharapkan bisa snorkeling di sini, sebab tidak banyak spot untuk tujuan tersebut dan memang bukan di sini tempatnya. 

Oleh karena itu saya membelokkan tujuan. Berbelok sedikit ke kanan terdapat kawasan Mangrove. Pilihan saya ternyata tidak salah. Kawasan ini jauh lebih menarik buat saya..lagi-lagi kita jadi terhipnotis masuk untuk kemudian menyaksikan hamparan hutan bakau lengkap dengan akarnya. Akar-akar ini sangat mengesankan karena bentuknya yang besar, kokok dan tampak menggurita. Kita bisa mengabadikannya sambil berjalan melalui sebuah jembatan kecil.

Akar2 mangrove yang menggurita | dokpri
Akar2 mangrove yang menggurita | dokpri
Sungguh buat saya, perjalanan ini dipenuhi dengan banyak kejutan. Karena kita bisa tiba-tiba berada pada banyak suasana  alam yang berbeda- beda dimensinya.

Setelah jalanan lurus panjang lalu mendadak berada pada hamparan padang ilalang dengan warnanya yang tak terlupakan. Nuansanya kemudian berubah lagi dengan adanya  gunung menjulang yang menjadi latar belakangnya. 

Kejutan lain buat saya adalah melihat akar bakau yang perkasa melintang disana sini dilengkapi dengan lintasan jembatan yang sunyi yang akan mengantarkan pada perjalanan terakhir sore itu..yakni sebuah hamparan air maha luas yang kita panggil  dengan nama laut..tempat terakhir yang sungguh menenangkan untuk merekam semua kenangan terbaik pada perjalanan saya hari ini.

Kemarau lalu, perjalanan kami ..berakhir disini...:-)) | dokpri
Kemarau lalu, perjalanan kami ..berakhir disini...:-)) | dokpri
PS: Perjalanan ini dilakukan sebelum masa Pandemi Covid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun