Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru* Belajar lebih banyak bercerita via blog fotografi ini :https://www.sedoso.net/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cukup 24 Jam di Singapore

26 Juli 2020   20:04 Diperbarui: 28 Juli 2020   09:21 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut lain Cloud Forest, ada curugnya juga :-D/dokpri

Saya dan teman terbengong-bengong saat tour guide kami membawa kami ke salah satu tempat wisata baru di Changi Airport.. Tebakan anda benar, tempat itu adalah Jewel Changi Airport yang berada di Terminal 4.  Yang berbeda adalah konsep yang ditawarkan, yaitu berupa sebuah mall yang terletak di dalam bandara yang konon menjadi salah satu bandara terbaik di dunia.

Tapi bukan mallnya yang bikin kita bereaksi...Di sini terdapat air terjun indoor yang menjadi primadona baru di negeri ini. Tampak dari begitu bersemangatnya tour guide kami menceritakan tempat ini. Karena penasaran, tentu saja kami bersedia datang ke tempat itu. Dan reaksi pertama kami memang terbengong-bengong sekaligus menahan tawa sebenarnya..:-)

Teman : Hah? Mau liat apa kita disini lel?

Saya : Yoo iku mas..air terjun !

Teman : Lhoo cuma gini aja? Ngapain kita jauh-jauh ke sini..

                   Hadehh..Yoo luwih apik  Coban Rondho  kemana2 lah ya...  Atau coban pelangi..Atau  tumpak sewu di Lumajang..

 Kami : Mengikik bareng ..

Saat itu sebenarnya kami sedang mengikuti sebuah acara di Batam, dan karena hanya butuh waktu sebentar untuk menyebrang ke Singapore, maka kami sepakat untuk pergi. Ternyata  diantara kami bertiga, memang belum pernah ada yang menginjakkan kaki di negeri tetangga ini.  Makanya kami manut saja dengan rombongan lain..dan ikut bersemangat saat diajak ke air terjun itu tadi, walau kemudian merasa “lemas “ saat sampai di tujuan..

Dasar ndesooooo ...:-D

Buat kami yang ndeso ini , tentu bermain2 ke air terjun ‘beneran’ sudah sering kami datangi.  Coban Rondho atau Coban pelangi adalah air terjun yang berlokasi di sekitar Malang. Coban atau curug di Indonesia sendiri begitu banyak dan jauh lebih indah daripada yang sekarang kami lihat di depan mata.

Coban/curug yang lagi ngehits di negeri sebelah/dokpri
Coban/curug yang lagi ngehits di negeri sebelah/dokpri

Kemudian demi menghibur kami yang ‘agak kecewa’  , salah satu teman lain kemudian mempromosikan tujuan wisata lain yang konon katanya juga menjadi salah satu magnet tujuan wisata disini. Karena hari itu SG sedang terik, maka kami sepakat untuk pergi ke tempat yang hijau dan mungkin cocok untuk potongan kami yang ndeso ini.. Oleh karena itu tujuan selanjutnya adalah Garden the Bays.. katanya disana terdapat kebun bunga dan hutan buatan yang sangat indah..

Lagi-lagi  saya  manut dan bersemangat untuk pergi ke lokasi tujuan.. Karena waktu nya terbatas, maka kami memutuskan hanya pergi ke 2 tempat yakni Flower Dome dan Cloud Forest.. Saya pribadi lebih tertarik  pergi ke Cloud Forest dengan membayangkan akan pergi ke sebuah hutan. Saat tiba di tujuan , lagi-lagi saya mendadak  jadi ‘agak lemas’ . Walaupun sudah menurunkan ekspektasi, tapi hutan buatan yang saya bayangkan masih jauh dari harapan...karena  sudah pernah pergi ke hutan sungguhan di Kalimantan..:-D

Hanya saja Garden by the Bay ini masih lebih baik daripada lokasi wisata pertama..Jujur, saya malah mengagumi konsep design arsitek yang ada di Cloud Forest. Begitu rapi , tertata dan memang menarik. Dengan latar belakang Marina Bay Sands, membuat tempat ini jadi lebih keren.

flow-5f1a5ffa097f367fbc298482.jpg
flow-5f1a5ffa097f367fbc298482.jpg

Salah satu sudut Cloud Forest/dokpri

Sudut lain Cloud Forest, ada curugnya juga :-D/dokpri
Sudut lain Cloud Forest, ada curugnya juga :-D/dokpri

Jadilah saya lebih sibuk mengambil gambar bangunan yang di Cloud Forest ini , bukannya berfoto bersama tanaman yang saya pikir bisa dengan mudah kita temui di negeri sendiri. Bagaimana dengan Flower Dome? Yah begitu lah yaa,,, dengan beragam bunga yang juga bisa kita temui di negeri kita sendiri..Saya akui mereka menata nya dengan sangat apik, sehingga yang kelihatan biasa-biasa saja kalau di Indonesia, bisa jadi indah luar biasa.. Begitu juga dengan perawatan yang mereka lakukan dengan begitu serius plus kesadaran dari masyarakat nya sendiri, sehingga membuat negeri ini menjadi lebih nyaman untuk dikunjungi.

Saya rasa kita harus belajar banyak dari negeri tetangga ini.. Belum lagi  mereka mempromosikan tempat pariwisata mereka secara gila-gilaan sehingga banyak turis yang tertarik dan penasaran mengunjunginya. Persis seperti kami yang menjadi salah satu “korbannya” :-D.. Di situs resmi Gardens the bay ini disebutkan bahwa lebih dari 50 juta pengunjung datang ke sini.

 Entah bagaimana cara mereka ‘menjual’ pariwisata di negeri tersebut, tapi rasanya sudah keren sekali kalau kita bisa pergi ke negeri ini..termasuk saya ! Walaupun saat beberapa kali saat tiba di lokasi, saya bersama teman bereaksi sama..Mendadak jadi agak lemas dan tidak bersemangat..Itulah kenapa saat tiba di patung Merlion atau di Santosa , kami lebih memilih berfoto sebentar kemudian hanya duduk2 di pinggir..

Merlion  Versi Singapore...walau panas terik tapi tetap ruameee...
Merlion  Versi Singapore...walau panas terik tapi tetap ruameee...
Merlion versi Bontang..mirip kan?:-)/dokpri
Merlion versi Bontang..mirip kan?:-)/dokpri
Saya jadi berpikir yang mereka jual sebenarnya adalah tentang “pride” , tentang kebangggan bisa menginjakkan kaki di sini. Bukan tentang tempat wisatanya itu sendiri. Itulah kenapa pridenya menjadi berbeda ketika kita berfoto di patung Merlion di SG , daripada berpose di depan patung “Merlion” yang ada di Bontang, Kalimantan Timur. Walaupun  bentuknya mirip sekali..

Padahal Indonesia mempunyai tempat yang jauh lebih indah..jauh lebih banyak..Mungkin akan menghabiskan waktu berbulan-bulan agar bisa menjelajahi seluruh daerah di Indonesia. Sedangkan untuk mengelilingi negeri sebelah, bisa jadi  dihabiskan dalam waktu hanya  beberapa hari saja..

Oleh karena itu , cukup 24 jam buat saya menghabiskan waktu disini dan kemudian kembali pulang ke rumah..

Ke negeri tercinta ini..

PS : Perjalanan ini dilakukan tahun  lalu, jauh sebelum pandemi Covid terjadi :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun