Saya bahkan tergoda untuk  duduk diatas atap kendaraan ini bersama dengan kedua teman. Karena saya lihat cukup banyak pengunjung lain yang melakukan hal sama jadi kami langsung menganggukkan kepala saat ditawari sang pengendara..Tidak lama berjalan, saya sadari hal ini  ternyata merupakan sebuah "penyiksaan"  besar buat saya yang pada dasarnya takut ketinggian hehhe.
Dengan teriakan-teriakan heboh bercampur tertawa-tawa  menyesal dari kami,  tetap tidak menangguhkan sang pengendara untuk menghentikan lajunya si roda. Perjalanan menuju bukit teletubbies (well, namanya memang unik hehe) terasa begitu lamaaa buat saya yang nekat duduk diatas atap nya..Saya harus full konsentrasi berpegang erat pada tepi atap mobil karena kami terus terguncang sepanjang perjalanan.
 Duh, ini adalah pengalaman yang paling saya kenang dari perjalanan kemarin..Bagaimana sensasinya? Coba rasakan sendiri, ,karena cukup sekali buat saya mencobanya hahhhaa...Untung selama perjalanan lagi-lagi kami disuguhi oleh pemandangan alam yang luar biasa sehingga rasa takut saya jadi agak 'terlupakan'..
Bukit teletubbies ini sebenarnya terletak di area  yang sama dengan Gunung Bromo, tepatnya berada di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dengan hamparan padang yang luas membuat pemandangan disini sungguh memanjakan mata. Sejauh mata memandang,  hijaunya rumput ilalang dan cerahnya warna-warni bunga yang sedang mekar melimpah menjadikan nuansa savana ini makin cantik mempesona..Sungguh pagi kami menjadi begitu indah sehingga membuat kami enggan beranjak dari tempat ini.
Dan saat kembali pulang, menyusuri lautan pasir yang  tampak berwibawa namun tetap anggun juga merupakan kesenangan tersendiri buat saya... Hanya sesekali kita bertemu dengan kendaraan lain. Kalau beruntung kita bisa bertemu dengan kawanan pengendara kuda yang menambah eksotis lokasi ini. Kita seperti terdampar di 'dunia lain"..Jalanan yang berdebu, seakan tak berujung membuat kita seperti terlempar pada semua imaginasi sisi hati . Bukan sekali ini saya melangkahkan kaki kesini, namun entah mengapa segala sesuatu tetap terasa berbeda..:-)
Saya akui, magnet Bromo sungguh sangat menarik semua ujung kutub kenangan, sehingga selalu membuat kita ingin kembali.
PS : Kunjungan ini dilakukan  sesaat sebelum masa PSBB Covid diberlakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H