Mohon tunggu...
Leli Hesti
Leli Hesti Mohon Tunggu... Dokter - *Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru*

*Minat dengan hal-hal baru dan teman-teman baru* Belajar lebih banyak bercerita via blog fotografi ini :https://www.sedoso.net/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Negara Palestina Bukan Sekedar Peta

11 Agustus 2016   22:59 Diperbarui: 18 September 2017   00:15 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tanggapannya  Google mengatakan bahwa Palestina tidak pernah ditandai sebagai wilayah di peta, tetapi ada kesalahan dalam perangkat lunak yang telah mengakibatkan wilayah Palestina dihapus.

Hal ini bisa ditemukan dalam artike yang berjudul “Google says Palestine was never on Google Maps after claims it had been 'airbrushed' away.”

Google said in a response that Palestine had never been marked as a territory on its map, but that a glitch in the software had resulted in Palestinian areas being removed.There has never been a 'Palestine' label on Google Maps," said a spokesman for Google. "However, we discovered a bug that removed the labels for 'West Bank' and 'Gaza Strip'. We're working quickly to get these labels back to the area." (sumber)

Mungkin saja Google benar, tidak bermaksud apa –apa, hanya bermaksud mematuhi apa yang ada di dalam aturan PBB ,bahwa Palestina belum “diakui” menjadi sebuah negara.  Buat saya agak sulit membayangkan bahwa Palestina sebagai sebuah teritori dengan sekumpulan orang di dalamnya, yang sama-sama berdiam diri di bumi ini,  tidak diakui oleh sang Kepala Desanya sendiri.. walaupun kenyataanya bendera Palestina pernah dikibarkan di markas PBB tahun lalu.

Namun hal ini diatas  menjadi kontra produktif buat Google sendiri.. dalam sebuah kicauan di twitter seorang pemrotes bermaksud ingin mengalihkan “search engine” nya dari Google, karena ia tidak mendapatkan yang ia cari yakni peta Palestine. (sumber)

Protes ini mungkin salah, atau di kemudian hari tidak ditepati..namun sebagai salah satu yang berpengaruh di dunia maya, seharusnya Google ,dan perusahaan lainnya seperti Apple atau Microsoft seharusnya bisa lebih berhati-hati. Karena di beberapa daerah yang sensitif secara politis, orang-orang ternyata melihat peta lebih dari sekedar kumpulan titik data. Seperti yang terjadi pada hari-hari ini, di Palestina..

Ahh, maafkan saya yang dengan percaya diri sok menganalisa. Tentu saja saya tidak bermaksud untuk mengibarkan perang terhadap Google atau membuat situasi menjadi semakin rumit dan panas.

Saya hanya tidak bisa membayangkan kalau suatu saat nanti , rumah dan  tanah kelahiran saya tiba-tiba menghilang dari peta..

Akan pulang kemana saya nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun