Bulan ini genap dua tahun sudah kau meninggalkan aku, Ibu
Tahukah kalau rumah ini menjadi sangat sepi tanpa keberadaanmu, Ibu
Rumah yang dahulu ramai dengan orang-orang
Kini sepi, sepi sekali… Apalagi semenjak kau pergi, Ibu
Jika aku sedang duduk sendirian di ruang tengah
Seolah bayanganmu muncul dihadapanku dan berbicara kepadaku
Seolah pula kau sedang tengah sibuk memasak di dapur
Dan memanggilku untuk mempersiapkan makan buat bapak dan yang lainnya
Aku jadi ingat ucapan-ucapanmu Ibu
Aku jadi ingat semua gerak gerikmu Ibu
Kau yang selalu terlihat tanpa lelah untuk membereskan pekerjaan rumah, melayani bapak, merawat aku, kakak, bahkan saudara-saudara yang tengah berkunjung di rumah
Dari subuh hingga terkadang hampir tengah malam kau selalu sibuk
Siapapun yang datang, kau selalu tersenyum ramah dan mempersilahkan orang-orang masuk ke dalam rumah tanpa kecuali
Aku tidak tahu kapan kau terlihat lelah yang sangat
Kau hanya menyuruhku untuk memijat kaki dan tangan jika kau merasa pegal-pegal
Itupun aku lakukan dengan sebentar, setelahnya kau membolehkanku untuk melanjutkan kegiatanku lagi
Kadang sering pula sebelum kau membolehkanku untuk beranjak, aku sudah pergi saja karena aku ingin cepat-cepat melanjutkan permainanku atau kegiatanku. Tapi, kau tidak marah, kau sungguh sabar menghadapi tingkah polah aku ataupun kakak-kakakku.
Aku sadar ternyata selama ini kau memang sangat kuat Ibu
Kau membuatku tersadar untuk belajar ikhlas dan sabar
Kau membuatku tersadar untuk hidup tegar dan kuat ditengah badai topan yang menerpa
Kau membuatku tersadar untuk selalu bijak dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada
Kau mengajariku dan mendidikku dengan segenap kesantunanmu
Kau mengajariku untuk memahami arti kehidupan yang sebenarnya
Kau mengajariku untuk bertahan dalam setiap ketimpaan
Kau sungguh tahu aku Ibu… Kau sungguh mengenalku
Kau selalu tersenyum walau sebenarnya ada yang menyesakkan dalam hatimu
Kau selalu sayang padaku… Kau selalu sayang padaku…
Betapa tak habis cinta dan sayangmu padaku Ibu
Betapa tak bisa sirna cahaya kasihmu padaku Ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H