Dalam konteks pengentasan problema di atas, sudah seharusnya konsep sibaliparri turun dari rumah, tidak lagi menyimpannya sebagai parewaboyang, maksudnya konsep tersebut digunakan dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat-bergaul. Dengan harapan, agar dalam penerapan konsep bersibaliparri di kehidupan sosial, manusia akan menjadi lebih baik. Sebab konsep sibaliparri dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang tentunya akan diikuti dengan tumbuhnya rasa empati pada diri seseorang.Contoh aplikatif yang bermuatan nilai sibaliparri, bila ada keluarga yang membutuhkan bantuan mereka selalu berduyun-duyun untuk ikut serta dalam memberikan bantuannya tanpa diperoa (diajak). Seperti kegiatan mappakeqdeq boyang, mallele boyang, bahkan ikut serta dalam membantu persiapan acara mappakaweng dan tentunya masih banyak lagi. Dan tentunya dari kegiatan contoh kegiatan ini, kita tidak lupa mengajak anak-anak kita atau cucu (appo) ta.
Penulis: Muhammad Junaedi Mahyuddin
(anggota Komunitas Penggiat Budaya dan Pariwisata dan pengagas Sekolah Pa’banua)