Kudus (14/1), Saat ini dunia telah memasuki era baru yang disebut dengan Era New Normal. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita menyatakan bahwa New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi yaitu menjaga tangan tetap bersih. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga tangan tetap bersih adalah dengan mencuci tangan dengan sabun, atau alternatif yang dapat dilakukan apabila tidak ada tempat untuk mencuci tangan adalah penggunan hand sanitizer.
Hand sanitizer umumnya dibuat dari bahan kimia yang menyebabkan efek samping tangan menjadi kering oleh karena itu saat ini banyak dikembangkan pembuatan hand sanitizer dengan bahan alami. Salah satunya yang banyak diteliti adalah pembuatan hand sanitizer dengan menggunakan bahan utama daun sirih.
Daun sirih dikenal memiliki aktivitas antiseptik yang tinggi. Menurut Isadiartuti pada tahun 2006 menyatakan bahwa ekstrak daun sirih sebanyak 15% ke atas sama efektifnya dengan etanol 70% untuk mengurangi jumlah bakteri dan virus. Bahan tambahan lainnya digunakan dalam pembuatan hand sanitizer alami ini untuk menambah manfaat dari luaran hand sanitizer yang dihasilkan. Bahan lain tersebut adalah:
a. Lidah buaya sebagai bahan pelembab dan pelembut pada tangan saat digunakan.
b. Jeruk nipis untuk menghilangkan aroma khas sirih.
c. Parfum sebagai pewangi.
Cara pembuatan hand sanitizer ini pun sangat mudah, sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri di rumah, namun belum banyak masyarakat yang mengetahui cara pembuatannya. Oleh karena itu mahasiswa universitas diponegoro pada KKN tim 1 periode ini mensosialisasikan cara penbuatan hand sanitizer alami ini pada PKK desa demaan.Â