Metode WTP (willingness to pay) dan WTA (willingness to accept) merupakan dua metode yang umum digunakan untuk melakukan penilaian ekonomi. Metode WTP digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa, sedangkan metode WTA digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang hilang akibat hilangnya suatu barang atau jasa. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kelurahan Basirih adalah ketersediaan listrik PLN.Â
Listrik PLN merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk keperluan rumah tangga, usaha, maupun industri. Pemerintah dapat menggunakan hasil penilaian ekonomi untuk menyusun kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi ekonomi di Kelurahan Basirih, termasuk dalam hal penentuan tarif listrik PLN.Â
PENDAHULUAN
Kelurahan Basirih termasuk kedalam kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Barat yang memiliki luas wilayah sebesar 0,66 kilometer persegi atau sekitar 5,05 persen dari wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat secara keseluruhan dengan jumlah penduduk sekitar 21.867 jiwa (BPS, 2022).Â
Kelurahan Basirih merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Hal ini didukung oleh lokasinya yang strategis, yaitu berada di tepi Sungai Martapura dan dekat dengan pusat kota. Â Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kelurahan Basirih adalah ketersediaan listrik PLN. Listrik PLN merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk keperluan rumah tangga, usaha, maupun industri. Ketersediaan listrik PLN yang memadai dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Potensi ekonomi di Kelurahan Basirih dapat dioptimalkan melalui berbagai upaya, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan penilaian ekonomi. Penilaian ekonomi merupakan proses pengkuantifikasian manfaat ekonomi dari suatu barang atau jasa. Penilaian ekonomi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk pengambilan keputusan, perencanaan, dan kebijakan.
Pemerintah dapat menggunakan hasil penilaian ekonomi untuk menyusun kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi ekonomi di Kelurahan Basirih, termasuk dalam hal penentuan tarif listrik PLN. Dengan mengetahui nilai ekonomi dari listrik PLN, pemerintah dapat menetapkan tarif yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Metode WTP (willingness to pay) dan WTA (willingness to accept) merupakan dua metode yang umum digunakan untuk melakukan penilaian ekonomi. Metode WTP digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa, sedangkan metode WTA digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang hilang akibat hilangnya suatu barang atau jasa.
Metode WTP didasarkan pada asumsi bahwa individu bersedia membayar untuk memperoleh manfaat dari suatu barang atau jasa. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur nilai ekonomi dari berbagai barang atau jasa, seperti barang publik, barang privat, dan jasa lingkungan.Â
Metode WTA didasarkan pada asumsi bahwa individu bersedia menerima kompensasi untuk kehilangan manfaat dari suatu barang atau jasa. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur nilai ekonomi dari berbagai barang atau jasa, seperti barang publik, barang privat, dan jasa lingkungan.
HASIL PEMBAHASAN
Penerapan Metode WTP untuk Valuasi Ekonomi Listrik PLN di Kelurahan Basirih
Metode WTP dapat diterapkan untuk mengukur nilai ekonomi dari listrik PLN di Kelurahan Basirih dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang tinggal di Kelurahan Basirih. Kuesioner dapat menanyakan berapa besar nilai yang bersedia mereka bayar untuk memperoleh manfaat dari ketersediaan listrik PLN. Perlunya wawancara terhadap masayarakat kelurahan Basirih mengetahui dan dapat menghitung untuk nilai ekonomi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode WTP untuk valuasi ekonomi listrik PLN di Kelurahan Basirih:
- Perencanaan yang matang
Penerapan metode WTP harus direncanakan dengan matang agar hasil yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan yang matang meliputi pemilihan metode yang tepat, penyusunan kuesioner yang baik, dan pengambilan sampel yang representatif.
- Pengumpulan data yang berkualitas
Data yang dikumpulkan harus berkualitas agar hasil yang diperoleh akurat. Data yang berkualitas harus diperoleh dari responden yang tepat, menggunakan metode yang tepat, dan dilakukan dengan hati-hati.
- Analisis data yang tepat
Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis dengan tepat agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data yang tepat harus menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik data dan tujuan penelitian.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penerapan metode WTP dapat menghasilkan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
KESIMPULAN
- Penelitian dapat dilakukan untuk mengukur nilai ekonomi dari listrik PLN di Kelurahan Basirih dengan menggunakan metode WTA.
- Penelitian dapat dilakukan untuk mengukur nilai ekonomi dari listrik PLN di Kelurahan Basirih dengan menggunakan metode lain, seperti metode hedonic pricing atau metode contingent valuation.
- Penelitian dapat dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi dari listrik PLN di Kelurahan Basirih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H