Saya LELA ROKHIIMAH dari Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
"Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), karena sebagian prasangka adalah dosa; janganlah mencari-cari keburukan orang, dan jangan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Hujurt [49]: 12)
Adanya miscontrolled dan kurangnya pengetahuan dari masyarakat membuat orang-orang mulai dari perempuan, laki-laki, tua, muda sangat mudah ber-Ghibah. Ghibah alias yang sering kita kenal dengan nggosip seringkali luput dari perhatian kita semua lantaran justru banyak diantara kita yang kemudian berdalih bahwa sesungguhnya apapun yang dikatakan ini benar adanya. Padahal? Rasulullah sendiri pernah bersabda jika memang kejelekan yang dikatakan seseorang itu memang benar adanya? Maka itulah yang sesungguhnya disebut sebagai Ghibah.
 Dan jika ternyata keburukan yang kita bicarakan bersama teman-teman seperguruan (dalam dunia pergossipan) itu ternyata tidak benar adanya? Maka hal itu bisa dikategorikan sebagai dusta bahkan cenderung mengarah pada fitnah. Lantas bagaimana ukuran-ukuran Ghibah dalam Islam yang boleh dan tidak. Yuk kita kaji bareng...!!
GHOSIP? APAAN TU?
Gosip yang berasal dari bahasa inggris dari kata gossip artinya gunjing, kabar angin, buah mulut.
Jadi berdasarkan bentuk kata kerjanya "Ngegosip" itu memiliki padanan arti yaitu : menggunjing, atau menyebarkan kabar angin, yakni suatu aktivitas menyebarkan atau menceritakan sesuatu yang ada pada diri seseorang (biasanya sesuatu yang jelek/rahasia) kepada orang lain, ketika seseorang tadi itu tidak ada dalam forum yang sama.
Dan ternyata sejak berabad-abad yang lalu pun Rosulullah telah memperingatkan akan ada dan bahayanya aktivitas yang diidentikkan dengan ngegosip. Dan ternyata apa yang disebut gossip ini memiliki banyak aspek yang sangat mirip dengan apa yang dikategorikan Rosulullah sebagai ghibah.
Rosulullah saw bersabda:
"Tahukah kalian apakah ghibah itu?, para sahabat menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu" Lalu beliau melanjutkan "Yaitu kamu menyebut saudaramu dengan hal-hal yang ia tidak suka untuk disebut" lalu seseorang bertanya " Bagaimana pendapatmu bila apa yang aku katakan itu ada pada diri saudaraku yang aku ceritakan? Beliau menjawab " Bila apa yang kamu ceritakan itu ada pada diri saudaramu, maka kamu telah melakukan ghibah terhadapnya. Dan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada pada diri saudaramu, berarti kamu telah mengada-ada tentangnya (menfitnahnya)" (H.R Muslim]
Macam- Macam Ghibah