Mohon tunggu...
Leksi  Salukh
Leksi Salukh Mohon Tunggu... Swasta -

Menulis untuk mencatat Fakta yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan Sengsara Menuju Amfoang, Kupang

23 Januari 2018   13:03 Diperbarui: 24 Januari 2018   18:21 1654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendati gaji sudah di bawah standar UMR, tetap saja pembayaraan gaji tidak berjalan lancar, sehingga untuk memenuhi kebutuhaan sehari-hari saja para guru sulit. Namun karena para guruh lebih mengutamakan pelayanan untuk mencerdaskan anak-anak di wilaya tersebut. 

"Jumlah siswa 119 orang tersebar terbagi di enam kelas dan guru sarjana dua orang dari sembilan guru yang ada, sementara yang lainnya hanya tamatan SMA yang rela mengabdikan diri untuk mengajar," kata salah satu guru SD tersebut, Sepriana Cung.

Sementara di bidang kesehatan juga perlu diperhatikan karena meskipun sudah ada Puskesmas, namun fasilitas juga belum menunjang, diperparah lagi dengan jumlah tenaga medis seperti dokter juga tidak ada, perawat dan bidan kurang, bukan hanya itu, melainkan kerap kali persedian obat di puskesmas habis sehingga masyarakat kesulitas mendapatkan pelayanan.

Tokoh masyarakat Apsalom Leke menambahkan tenaga medis berupa dokter juga perlu diperhatikan karena sudah ada Puskesmas, namun belum ada tenaga dokter. "Bangunan sudah ada tapi belum ada tenaga dokter, perawat dan bidan juga kurang," katanya.

Hal sama disampaikan oleh Odi Arnolus. "Pelayanan kesehatan disini belum optimal,karena keterbatasan fasilitas, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan," katanya.

Menurutnya kesadaraan masyrakat untuk mengunakan Fasilitas Kesehatan (Faskes) dari hari ke hari sudah sangat baik, namun karena keterbatasan faslitas dan tenaga. Lebih lanjut Noldi mengaku bahwa, Puskesmas Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya sudah ditingkatakan status menjadi Puskesmas rawat nginap, namun fasilitas belum menunjang persedian alat kesehatan sejauh ini juga masih dikeluhkan oleh petuagas kesehatan,. Sebab apabila ada pasien dengan penyakit tertentu butuh petolongan sulit di layani dengan fasilitas kesehatan sesuai dengan penyakitnya. Tidak adanya dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut juga menjadi satu kendala. "Perawat bisa melayani, namun kemapuannya tidak sama dengan dokter, sehingga kedepan bisa di tugaskan dokter, perwata dan bidan," katanya.

Distribusi obat-obatan ke Puskesmas terkadang lambat, sehingga pada saat tertentu stok obat habis sehingga masyarakat sakit tidak bisa mendapatkan obat, untuk itu perlu ke depannya bisa dipikirkan agar proses pelayanan bisa berjalan baik. Puskemas di Kecamatan Amfoang Barat Daya selama ini membawahi tiga pustu dan satu puskesdes tapi tidak didukung dengan tenaga sehingga para tenaga yang ada bisa melayani dengan esktra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun