Mohon tunggu...
Lekat syukur Ihza
Lekat syukur Ihza Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung 2024 Belajar Kerajinan Tangan Tradisonal Khas Mesuji

19 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 19 Agustus 2024   18:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajinan tangan sulam ulat Wiralaga 1 /dokpri

Mesuji, - Ditengah gempuran mode instan, masyarakat di desa Wiralaga 1 tetap terus melestarikan warisan budaya yang begitu berharga yaitu seni sulam ulat sebagai warisan turun temurun.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN  Raden Intan Lampung dari kelompok 362 baru-baru ini mendalami teknik sulam ulat bersama dengan Ibu Saryati yang merupakan salah satu pengrajin sulam ulat di Desa Wiralaga 1, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji. Mahasiswa diajarkan teknik menjahit benang cotton perle dengan cara melilitkan sebanyak 12 kali lilitan, membentuk pola yang menyerupai tubuh ulat.

"Sulam ulat bukan hanya tentang keindahan tapi juga tentang kesabaran dan ketelitian.' ujar ibu Sayati. Setiap tusukan benang, menurutnya adalah cerminan dedikasi dan cinta terhadap seni tradisional.

Sulam Ulat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Wiralaga 1 sejak zaman dahulu. Teknik ini digunakan untuk mempercantik pakaian dan kain-kain rumah tangga.

Kehadiran mahasiswa KKN menjadi angin segar bagi upaya pelestarian sulam ulat. kami tidak hanya belajar, tetapi juga membantu memperkenalkan kerajinan tangan ini kepada masyarakat luas terkhususnya pada anak muda.

promosi sulam ulat Wiralaga 1 /dokpri
promosi sulam ulat Wiralaga 1 /dokpri

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, semakin banyak orang yang tertarik dengan sulam ulat dan terus berupaya melestarikan seni ini." ujar Ihza selaku ketua kelompok 362.

Proses pembuatan sulam ulat di kain dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan seperti kain, benang cotton perle, bingkai sulaman atau embroldery hoop dan jarum sulam. Desain motif digambar terlebih dahulu di atas kain dengan menggunakan pensil, kemudian dilanjuti dengan memasukkan benang mengikuti pola tersebut dengan teknik tusuk yang bervariasi. teknik sulam berbentuk ulat biasanya digunakan untuk membuat tangkai pada motif bunga, atau bunga kecil.

belajar sulam ulat dipandu dengan ibu Saryati /dokpri
belajar sulam ulat dipandu dengan ibu Saryati /dokpri


Dengan semakin berkembangnya minat terhadap seni tradisional, sulam ulat di kain diharapkan dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan budaya desa Wiralaga I. Mari kita dukung para pengrajin lokal dengan menghargai karya-karya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun