Inilah kebiasaan buruk perokok kita. Karena merokok dianggap sebagai hal biasa, maka banyak orang tua yang merokok ketika sedang berkumpul dengan anak-anaknya di ruang keluarga. Ada tiga kesalahan dari hal ini, yaitu : merokok, merokok di dalam ruangan, dan merokok di dekat anak-anak. Paru-paru anak yang harusnya kita jaga karena masih murni, malah kita racuni dengan asap rokok. Dan secara tidak langsung memberikan edukasi merokok kepada anak, tanpa biaya. Gratis! (Inilah yang diharapkan oleh perusahaan rokok, adanya generasi penerus konsumen rokok!) Diperparah lagi dengan kebiasaan menyuruh anak-anak untuk membelikan rokok di warung.
MEMULAI DENGAN ETIKA MEROKOK YANG BAIK
Sekali lagi menegaskan bahwa meminta seorang perokok untuk berhenti merokok adalah sesuatu yang menyebalkan. Mereka akan tetap merokok sampai kapan pun. Mungkin sampai maut menjemput, atau sampai penyakit datang menghampiri.
"Lebih baik tidak makan, daripada tidak merokok!"
"adalah hak bagi kami untuk merokok!"
Jika demikian adanya, hampir pasti sangat mustahil untuk menghentikan kebiasaan merokok mereka. Karena itulah memang sebaiknya tidak kita usik lagi kegiatan merokok mereka. Kita harus menghormati hak mereka untuk merokok. Kapanpun dan dimanapun mereka ingin merokok, kita persilakan. Namun demikian saya mengajukan untuk adanyaetika merokokdengan ketentuan dan syarat yang berlaku, sebagai berikut :
1. Tidak merokok di dalam ruangan; baik di dalam rumah, di gedung perkantoran, di fasilitas umum, di dalam kendaraan umum, atau di dalam toilet/wc. (Merokok di dalam ruangan hanya berlaku di ruangan khusus untuk merokok!)
2. Tidak merokok sambil berkendara; kecuali bisa memastikan untuk tidak membiarkan abunya beterbangan di jalanan dan menyimpan puntungnya di saku atau di mobil anda.
3. Menghormati anak kecil, ibu hamil/menyusui; bahwa mereka adalah masa depan kita. Janganlah meracuni mereka dengan asap rokok. Jangan mengedukasi mereka untuk merokok. Jangan merokok di hadapan anak kecil dan jangan menyuruh mereka untuk membelikan rokok anda.
4. Buang puntung dalam keadaan mati di dalam tempat sampah.
"Lantas pesan kesehatannya dimana? Kok tidak menolong orang lain (:baca : perokok) untuk menjadi sehat?"