Pyar...
Suara pecahan gelas terdengar dari arah koridor. Dengan secara bersamaan terdengar rintihan suara wanita terisak-isak karena serpihan kaca yang mengenai jarinya.
Tak lama kemudian se sosok noni belanda menghampirinya.
"Tanganmu perlu diperban secepat mungkin, boleh ku sentuh?"
Wanita itu sedikit ketakutan dengan kehadiran sosok tersebut. namun, entah sihir atau tipu daya si noni belanda ini bentuknya berubah menjadi indah rupawan.
"Tak usah takut, aku adalah bayangan disetiap langkahmu." Sembari mengelus rambut Salsa dengan lembut.
Ya. gadis mungil berperangai tegas dan memiliki bulu mata lentik itu namanya Salsabila Franesya.
"Siapa kamu? Mau berbuat apa kamu kepadaku?" Tanya Salsa dengan menghempaskan tangan si noni belanda itu.
"Tenang Salsa, aku adalah Arabella. Teman yang akan menemani disetiap langkahmu." Jawab si Arabella
Anehnya, se sosok noni belanda ini alias Arabella hanya bisa dilihat Salsa disaat pikirannya hancur.
Salsa menuliskan sebuah curahan hatinya di buku diary*
Entah sampai kapan aku dijadikan pemuas seperti ini?Â
Ke esokan paginya diary tersebut dibalas dengan tinta merah yang bertuliskan
"Sampai kau lelah dan menemui ajalmu"
~Setiap kehidupan pasti ada kematian, begitupun dengan ruh, jin, setan apakah mereka beneran nyata atau hanya sugesti kita saja? entahlah.~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H