Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Rayakan Hari Kunjung Perpustakaan dengan 1 Book 1 Candy

14 September 2016   20:40 Diperbarui: 8 Agustus 2021   15:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja di lingkungan Perpustakaan Sekolah selama hampir 17 tahun itu hingga hari ini bagi saya masih WOW gitu rasanya. Dalam pengertian nggak ada bosennya. Banyak hal yang bisa saya lakukan di sana. Padahal banyak orang di luar yang beranggapan bahwa pekerjaan sebagai Pustakawan itu membosankan. Bayangannya hanya sebatas satu episode kegiatan Bang Sali (Upin & Ipin) yang menunggu pemustaka datang dan meminjam buku. Haduh, padahal itu belum sampai separuh yang biasa kami lakukan sehari-hari.

Nah, bertepatan dengan Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada hari ini, perpustakaan sekolah kami mengadakan acara bagi-bagi permen untuk setiap transaksi peminjaman buku. Temanya : One Book One Candy. Rame? Tentu saja! Tiba-tiba semua siswa dan guru jadi punya alasan untuk meminjam buku. Hanya karena satu permen untuk sebuah buku? Bisa jadi. Namun apapun itu, siswa dan guru jadi sibuk ubek-ubek buku yang diminati di perpustakaan. Lihat, novel berbahasa Jawa yang  tak pernah tersentuh pun jadi beralih tangan, dipinjam!

Hari Kunjung Perpustakaan sendiri ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 14 September 1995.

Untuk siswa se-usia remaja SMA, ada begitu banyak cara yang harus kami lakukan agar minat baca anak tetap terjaga. Nggak mudah! Perpustakaan harus aktif berupaya agar siswa dan guru tak melulu mengandalkan mesin pencari informasi di internet untuk mengerjakan tugas belajar-mengajar mereka. Tak bermaksud anti kemajuan teknologi, namun lebih memberi wawasan bagi pemustaka bahwa buku selayaknya digunakan sebagai sumber rujukan yang utama. Bukan tanpa alasan. Begitu banyak informasi terserak di internet yang jika tidak digunakan secara ‘pintar’ malah bisa jadi  bumerang.

Sebab buku adalah jendela dunia, memberi teladan membaca tak pernah ada ruginya. Dan tugas untuk membiasakan kebiasaan membaca bukan hanya berada di pundak perpustakaan saja. Kebiasaan kecil berdampak besar yang bernama ‘membaca’ hendaknya dimulai dari keluarga lebih dahulu, baru ke komunitas lainnya. Sebab setiap orangtua adalah teladan anak-anak yang paling sempurna. Jika anda adalah orangtua yang gemar membaca dan anak sering melihat anda membaca di rumah, maka hampir dapat dipastikan bahwa anak anda akan menjadi seperti anda juga. Demikian sebaliknya.

Lalu pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan oleh Perpustakaan Sekolah untuk dapat menumbuhkan dan membina minat baca? Banyak. Perpustakaan bisa mengadakan berbagai kegiatan menarik seperti pekan mendongeng, jam kunjung perpustakaan, treasure hunt, reading project, jam khusus membaca, dll. Lebih jauh, perpustakaan dapat bekerjasama dengan Departemen Kurikulum dalam menyusun tugas-tugas membaca. Jemput bola, bukan menunggu bola. Dengan demikian lambat laun diharapkan minat baca anak-anak, level usia remaja khususnya, paling tidak bisa tetap terjaga. Sebab di usia remaja, para siswa ini dihadapkan pada berbagai pilihan antara membaca buku atau kemudahan menggunakan mesin pencari di internet melalui gadget pribadi. Jauh berbeda dengan tingkat usia anak-anak yang akses pemakaian gadget sebagai penunjang belajar mandiri masih sangat terbatas penggunaannya.

Upaya menggiatkan kebiasaan membaca masih harus terus dilakukan. Dan yang bisa mengambil bagian bukan hanya perpustakaan. Anda juga bisa. Jangan menunggu nanti, tapi sekarang.

Tips menumbuhkan minat membaca bagi putera-puteri kecil anda di rumah :

  • Biasakan selalu membaca di rumah (bisa koran, majalah, buku, dll).
  • Agendakan kunjungan ke perpustakaan, museum, toko buku, rumah baca, hingga persewaan buku.
  • Memberi buku sebagai hadiah.
  • Membatasi waktu menonton televisi dan menyediakan waktu untuk membaca bersama.
  • Rajin mendongeng.
  • Membiasakan bercerita dengan gaya bebas (ngarang sendiri) menggunakan tokoh kartun yang disukai anak.

Selamat memperingati Hari Kunjung Perpustakaan. 

Salam Membaca. 

Salam Kompasiana.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun