Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Nostalgia Permainan Luar Ruangan Era 80-an

13 September 2014   00:38 Diperbarui: 8 Agustus 2021   12:09 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak mencuatnya grup baru di FB, Hits form the 80s 90s, seperti membangkitkan banyak kenangan setiap kami yang pernah berjaya di tahun-tahun itu. Melongok sekilas postingan di wall-nya membuat saya teringat berbagai permaian seru yang pernah nge-hits di tahun 80-an. Salah satunya 'Bermain jadi Jagoan'.

Satu teman yang sudah bergabung dengan grup tersebut sedari pagi tadi sudah meng-update status kangen  nonton laga aksi Megaloman. Kalo dia memilih sang pahlawan rambut geni Megaloman, sebaliknya saya, pernah cinta mati dengan tokoh Goggle Pink (satu regu skuad Goggle V yang terkenal dengan seragamnya yang merah muda). Waktu itu hampir semua gaya laga Goggle Pink saya hafal. Meski keseluruhan jalan cerita film ini uda pada lupa, tapi formasi lima anggotanya saat hendak menghadapi musuh dengan pose tangannya yang persis kayak ketawa Sinchan pun saya masih ingat. Seru aja pokoknya. Yang bikin repot jika bermain ngayal-ngayalan jadi Goggle Pink ini diperankan bersama teman lain yang perempuan, waduh, bisa berantem cuma gara-gara pengen jadi Goggle warna apaan. Sebab dalam kisah Google V, warna pink adanya cuma satu. Jadilah mainan ini bisa jadi bencana internal di kampung. Berhubung karakter asli saya yang melow model putri abu yang terjajah, biasanya kalo gagal jadi Goggle Pink karena uda diserobot teman lain yang badannya lebih besar, saya kebagian yang mengalah aja. Ganti perannya jadi batu (hiks, pulang.. pulaang.. kaga jadi maenan).


Selain bermain peran model tokoh film, jaman tahun 80-an gitu di kampung kami paling terkenal mainan uber-uberan model ‘Boi-Boi-an’ (haduh spelling gimana ya spelling). Itu model permainan timpuk-timpukan pake bola tennis warna ijo. Cara bermainnya seperti ini, awalnya di tengah-tengah dibuat lingkaran, di dalam lingkaran itu disusun ‘kereweng’ (pecahan genteng) atau pecahan keramik yang rapi ditata menjulang ke atas. Setelah itu bola digelindingkan ke arah puncak. Orang yang kalah harus memungut bolanya dan mengejar orang lain yang lambat bergerak di sekitarnya. Buat saya ini permainan cocok bagi mereka yang menyimpan dendam stadium 3. Gimana enggak, tiap yang kalah boleh melempar siapa saja seenak udelnya. Mana sekeras-keras yang dia suka pula. Gak kebayang kalo saya yang dilempar, bisa penyok kali ini batok kepala. Ini permainan yang nggak bakal mau ikutan deh saya.


Selain Boi-Boi-an, ada juga yang namanya ‘Sepak Tekong’ (ini bener gak sih spelling-nya). Ini model engkle sambil kakinya menjepit pecahan tekel atau keramik. Seru sih, cuma rawan musibah juga. Kaki kakak saya pernah robek hanya gara-gara nyungsep saat keserimpet menjepit potongan ubin.


Terus ada yang namanya ‘Pate Lele’ (asli yang ini saya juga gak tau nulis kata yang benernya gimana). Ini model permainan yang gak pake uber-uberan, tapi sambit-sambitan. Pake ranting pohon biasanya. Model mainannya adalah meletakkan ranting kecil di tengah lubang, kemudian ranting itu dicungkit dengan ranting lain yang lebih besar, kemudian dipukul agar bisa melenting sejauh-jauhnya. Dimana jatuh ranting yang kecil itu dihitung jarak panjangnya sampai ke lubang yang di tengah tadi. Semakin jauh semakin jadi juara. Namun ironisnya, semakin jelek nasib anda semakin besar peluang terkena sambitan rantingnya, ups. Saya juga nggak pernah mau ikutan permainan yang ini.


Ada lagi ‘Gobak Sodor’ namanya. Ini permainan antar tim yang seru selain ‘Benteng-Bentengan’ dan ‘Sembunyi-Sembunyi-an.’ Ketiga permainan ini modal utamanya cuma satu, harus licin seperti belut. Ini termasuk permainan favorit saya. Pernah sekali saking banternya berlari saya sampe sukses terperosok masuk got. Atau sedang asiknya bersembunyi malah ditinggal pulang sama teman yang lain (pantesan kaga ada yang nyari. dih, bego bener deh saya dikerjain. *jahat kamu). Meski punya pengalaman pahit begitu saya nggak ada trauma-traumanya berlari atau sembunyi (terbukti sekarang jadi jagoan lari dan sembunyi dari kenyataan. *eh). Menyenangkan sekali.


Buat anda bapak/ibu, saudara, yang merasa pernah juga bermain mainan ini, percayalah bahwa masa kecil anda adalah yang terindah dan yang paling sempurna di jamannya. Makanya nggak salah kalo group 80s 90s ini langsung jadi trending dimana-mana. Ini masih sebagian mainan outdoor loh, masih banyak lagi mainan luar ruangan lain yang nggak kalah seru. Ada yang tau?


Salam nostalgia.

Salam Kompasiana.

.

*semua permainan ini paling tidak pernah sekali saya lakoni, di kampung tengah kota Surabaya

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun