Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Februari, Saatnya Memborong Buah Jeruk Sebanyak-banyaknya

15 Februari 2015   23:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang bilang memajang tanaman dan makan buah jeruk saat perayaan Imlek dapat mendatangkan keberuntungan. Namun buat saya, bulan Februari adalah bulan dimana saya bisa memuaskan diri dengan membeli jeruk sebanyak-banyaknya.

Bukannya maruk, tapi menurut banyak artikel kesehatan disebutkan ada begitu banyak manfaat jeruk bagi kesehatan. Mulai dari menjaga kecantikan kulit dari penuaan, menurunkan kolesterol, mengontrol tekanan darah, hingga mencegah kanker. Tak cuma itu, buat saya yang baru-baru ini shock berat karena hasil check gula darah yang buruk, jeruk bisa jadi salah satu alternatif kudapan sehat yang bebas dikonsumsi oleh mereka yang sedang berada dalam tahap pre-diabetes atau sudah terkena diabetes. Jeruk diketahui memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki serat tinggi dan mengandung vitamin C yang dapat mengontrol kadar gula dalam darah. Berbekal pengetahuan ini, tiada hari tanpa sebiji jeruk dalam daftar menu makanan saya.

Memasuki bulan Februari, tumpukan jeruk tampak menggunung di tempat-tempat belanja. Di beberapa supermarket, stand jeruk sengaja dibuat berbeda dengan buah lain oleh karena hubungannya yang erat dengan perayaan hari raya Imlek. Dari warnanya yang sangat menggoda, saya bisa memilih banyak jeruk yang saya suka.

Biasanya kami selalu membeli buah jeruk tipe mandarin ponkam, lokam, atau shantang. Ketiganya manis dan segar. Shantang banyak dipilih orang karena bentuknya yang mungil, tanpa biji, dan dianggap lebih mudah dikonsumsi. Lagi cantik jika disajikan di meja makan atau sebagai hantaran. Ponkam banyak disuka karena rasanya yang manis. Sedang lokam disuka karena ada sedikit rasa asam.

Kemarin saat berkunjung ke supermarket langganan, lagi-lagi jeruk andalan saya disusun menggunung di tengah ruangan. Yang sedikit berbeda, di samping jeruk ponkam kesukaan saya diatur setumpuk jeruk mandarin pakistan. Secara fisik, penampilan luar jeruk mandarin pakistan berbentuk bulat cantik sempurna buah jeruk. Harga pun bersaing. Mandarin pakistan kemarin dibanderol lebih murah Rp 100,- dengan mandarin ponkam. Berhubung belum pernah mencoba, saya beli saja beberapa buah.

Saat ditimbang dan ditempel barcode harga, saya baru tau bahwa jenis jeruk pakistan ini memang termasuk kategori jeruk import. Keuntungan membeli buah di akhir pekan salah satunya adalah kita bisa mendapat potongan harga karena tak dikenai pajak hortikultura.

Sesampainya di rumah, iseng saya bandingkan buah jeruk ponkam yang masih ada di kulkas dengan jeruk pakistan, dan ini hasilnya.

manis, jeruk mandarin ponkam (dok.pri)

Jeruk ponkam yang saya beli kemarin mewakili jeruk mandarin pada umumnya yang memiliki tekstur kulit berkerut lunak dan mengandung banyak air. Kulit jeruk mandarin ponkam sangat mudah untuk dikupas. Rasanya manis dan tak membosankan. Di pasaran, jeruk mandarin ponkam dijual bersama plastik beningnya yangbertuliskan ponkam.

1423992386313896745
1423992386313896745
segar, jeruk mandarin pakistan (dok.pri)

Jeruk mandarin pakistan mewakili tipe jeruk mandarin yang berbeda lantaran bentuk dan warnanya yang lebih indah. Kulitnya mulus, dan agak keras jika ditekan. Warnanya orange tua. Dari segi tampilan, jenis jeruk ini bentuknya jauh kelihatan lebih cantik dan mewakili bentuk buah jeruk yang sempurna. Namun sesempurna penampilan luarnya, jika dikupas, kulit ari yang menempel di daging buah tidak serta merta terkelupas juga. Butuh sekali lagi mengelupas kulit ari jika tidak terbiasa mengkonsumsi jeruk dengan kulit ari putih yang tebal. Berbeda dengan ponkam, jeruk mandarin pakistan memiliki cita rasa yang lebih segar, meski terlihat lebih kering daging buahnya. Rasa manisnya berpadu dengan rasa asam yang menyegarkan. Coba satu pasti kurang.

Meski buah jeruk bukan termasuk kategori buah musiman, namun jika kita membelinya di minggu-minggu menjelang perayaan hari raya Imlek, kita akan mendapat banyak sekali pilihan. Mulai jenis, citarasa, hingga harga yang berbeda. Masing-masing buah bersaing menemukan pembelinya.

Hidup sehat bersama buah jeruk, mengapa tidak?

Selamat berbelanja.

Salam Kompasiana.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun