Mohon tunggu...
Leil Fataya
Leil Fataya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@leilfataya, author of Kucing Hitam & Sebutir Berlian ( Leutika Prio 2012 ), Suatu Pagi di Kedai Kopi ( Red Carpet, 2013 )

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Sungai Tak Bernama

11 Mei 2013   05:25 Diperbarui: 14 Maret 2019   15:35 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
yourpoisoninme.tumblr.com

Kepada Sungai,

Izinkan kubuai merdu alir hulu

deras, hingga menerjang jiwaku

jernih, hingga  kulihat serpih batu

segar, hingga napasku memburu laju.

Duhai,

Tak mengapa jika kau beriak,

Dan hatiku teriak,

Tuhan...Engkau mengalirkan sumber kehidupan !

Ya,

Airmatamu luluh berkecipak

Senyum..senyumlah , sebentar lagi semua kan musnah

Tandanya semakin meruah

Hingga memenuhi jagat  Ilah

Menangis..menangislah, karena manusia berulah

Dan sebangsamu tertimbun sampah

Bahkan raga tanpa nyawa pun hanyutlah

Lalu zaman..

Zaman sekejap lagi kan menyerah

Ya Sungai,

Kepadamu aku menepi

Hidupku sepi maka tambatlah,

Jiwaku sunyi maka sudahilah

Dengan dawai kecapi gitar

Biar kuberputar, jatuh dan menggeletar

Sambil terus melafazNya, duhai Yang Maha Besar

Sungguh,

Kudirikan gubuk dengan semai cinta

Berpisah dengan mahakarya dunia

Terasing dari gelak tawa canda

Karena kumendamba rahasia bersatu denganNya

Dan kau...

Kaulah saksi betapa putih kini segala warna

Jika di ujung usia ku melepas derita

Ruh yang terpenjara raga

Untuk kembali terbang ke haribaanNya

Terimakasih, Sungai tak bernama !

Untuk kali terakhir kumenyuci raga

Dan bersujud kepadaNya

Hingga detik untukku tiada

----

-- Sentul,2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun