Mohon tunggu...
Leil Fataya
Leil Fataya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@leilfataya, author of Kucing Hitam & Sebutir Berlian ( Leutika Prio 2012 ), Suatu Pagi di Kedai Kopi ( Red Carpet, 2013 )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merrie, Merrie, O Merrie

16 Juni 2013   08:43 Diperbarui: 27 Februari 2019   15:46 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sussurrosegritos.tumblr.com

Aneh bukan kedengarannya? Tapi kalau kau lihat Merrie yang saat ini duduk dengan rok tutu dan rambut cokelatnya yang tergerai hingga bahu, ditambah senyumnya yang seperti buah ceri masak, kau akan meleleh seperti mentega di atas pinggan panas. " Tapi lebih baik kau memikirkan hal-hal lain selain cowok basket yang bau dan berkeringat itu. Kau bisa..ehm.. ikut kelompok ilmiah, misalnya." Mata Merrie membundar lebar. 

Mungkin aku menganjurkan sesuatu yang salah? Kelompok ilmiah tidak cocok untuknya? Jaket lab, tikus putih, mikroskop dan tabung-tabung reaksi? Yang benar saja. Merrie adalah gadis pemandu sorak di lapangan dan bisa-bisanya aku mengatakan hal-hal seolah kami baru kenal kemarin. Hei Merrie, apa hobimu? Memancing? Oh.. Berkebun ya..? Terdengar seperti hobi seorang pensiunan. 

Sori, kakakmu kurang keren. Merrie menggeleng-gelengkan kepala. " Kau perlu istirahat kak. Mungkin seorang cowok bisa membantumu menjernihkan pikiran. Cari seorang untuk mentraktirmu milkshake dan kentang goreng, lalu ngobrol, mengenai apa saja." Nah, sekarang siapa yang menjadi adik kalau begini. 

Aku tak setuju , seorang pacar belum tentu menjadi jalan keluar termudah untuk apapun. Bisa-bisa, dia malah jadi sumber masalah yang akan membuatmu meringkuk di kamar pada malam minggu, menangis karena patah hati. Tapi aku tak menemukan cara yang tepat untuk menjawab Merrie, dan untungnya dia juga sudah keburu bosan berbicara denganku. 

Merrie membolak-balik majalah wanita dewasa, menemukan resep masakan dan bergumam-gumam riang kalau dia akan memasak menu yang rumit seperti itu jika kelak memiliki suami. Ya ampun. Dia masih tiga belas tahun. Kurasa ibu harus menyembunyikan pil-pil kolagennya ! ----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun