Mohon tunggu...
Lnura
Lnura Mohon Tunggu... Guru - Eccedentesiast.

Menulis adalah caraku menyembuhkan rasa rindu padamu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Merepih

7 Oktober 2020   07:19 Diperbarui: 7 Oktober 2020   07:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu, banyak tangisan yang hanya kudengar sendiri. Berharap bahwa kamu mendengarnya dari seberang. Sewindu tangisan itu hanya milikku seorang.

"Apa yang akan terjadi setelah ini?" tanyanya

"Apa kamu akan pergi lagi? Seperti dulu?"

"Tidak. Aku akan menjadi anginmu."

"Tapi..."

"Aku akan bersabar," kataku menjawab ragunya.

Kueratkan pelukan melawan banyak rintik yang mulai menusuk tulang. Di bawah trembesi, aku berjanji, satu windu waktu yang cukup untuk membuat kami terluka. Sama-sama terluka.

to be continued

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun