Mohon tunggu...
Lnura
Lnura Mohon Tunggu... Guru - Eccedentesiast.

Menulis adalah caraku menyembuhkan rasa rindu padamu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Merepih

7 Oktober 2020   07:19 Diperbarui: 7 Oktober 2020   07:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Leia Nura

"Duduklah," kutunjuk sisiku untuknya.

Dijatuhkannya dirinya dekat pada batang trembesi yang mulai jatuh satu-satu rintiknya.

Aku menatapnya dalam kelam. Rintik mulai tak bersahabat, menderas. Kuusap pipinya yang mulai basah, entah oleh rintik alam atau rintik dari hatinya.

"Mengapa dulu kamu pergi?" tanyanya

Kugenggam 10 jemarinya.

"Maafkan aku,"

"Mengapa?"

Aku tak kuasa berkata. Kurengkuh pundaknya. Kujatuhkan kepalanya pada bidangku, di bawah trembesi yang mulai ramai rintiknya. Bersama rintik hati milikku.

"Tahukah kamu, apa yang terjadi setelahnya?" tanyaku

Dia hanya terdiam. Tetap menyembunyikan kepalanya pada dadaku.

"Aku rindu," kataku. Pelukan itu semakin kupererat disertai tangisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun