Mohon tunggu...
Legina Asri
Legina Asri Mohon Tunggu... -

:)

Selanjutnya

Tutup

Money

Metode ANP (Analytic Network Process) dalam Evaluasi

13 Juni 2013   11:12 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 12159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elemen A1 mutlak disukai / penting dibanding elemen A2

2,4,6,8

Nilai tengah diantara dua penilaian yang berdampingan

Nilai ini diberikan jika diperlukan kompromi / ragu-ragu dalam memilih skala. Misal : memilih sangat disukai & mutlak disuka

kebalikan

Bila elemen ke-ij pada faktor I mendapat nilai nilai x maka elemen ke-ji pada faktor ke-j mendapat nilai 1/x

Misal : Jika A1 dibanding A2 katakanlah mempunyai skala 7,maka A2 dibanding A1 mempunyai skala 1/7

Jaringan yang terjadi antar kriteria sangat beragam dan limiting matriks untuk tiap supermatriks dihitung pada setiap kontrol kriteria. Pada akhirnya tiap supermatriks dibobotkan dengan prioritas dari masing-masing kontrol kriteria dan hasil akhir yang didapat adalah berupa penjumlahan dari semua kontrol kriteria. Konsep supermatriks digunakan untuk memperoleh bobot gabungan yang mengalahkan hubungan interrelationships yang ada (Mohanty et al, 2005).


Pada gambar 1 terdapat lima cluster yang saling berhubungan.Hubungan dalam cluster atau innerdependence terlihat pada C2 dan C6.Hal ini berarti elemen-elemen dalam cluster ini memiliki saling keterkaitan satu sama lain.Hubungan antar cluster (outer dependence) seperti yang terlihat pada C6 dan C5 dapat diartikan bahwa C6 memberikan pengaruh pada C5, begitu juga C1 memberikan pengaruh pada C4. Hubungan yang terjadi pada C1 dan C3 merupakan hubungan saling mempengaruhi yang ditunjukan dengan dua anak pada menuju C1 dan C3.Langkah ANP menurut Lee dan Kim (2000) dalam Handayani (2003):

1.Jelaskan masalah keputusan secara rinci termasuk tujuan, kriteria dan subkriteria, pelaku dan tujuan mereka dan hasil yang mungkin dari keputusan itu.

2.Mengidentifikasikan kriteria-kriteria evaluasi

3.Menentukan bobot kepentingan untuk mengetahui seberapa pentingnya satu kriteria evaluasi terhadap kriteria yang lain bagi pengambil keputusan dalam lingkup ermasalahan yang ingin dipecahkan.

4.Menentukan bobot ketergantungan antar kriteria untuk mengetahui seberapa besar suatu kriteria tergantung pada kriteria yang lain didalam lingkup permasalahan tersebut dengan skala penilaian bobot antara 1 - 9.

5.Menentukan bobot prioritas kriteria untuk masing-masing kriteria dengan mengalikan bobot kepentingan kriteria dengan bobot ketergantungan kriteria.

6.Melakukan analisis sensitivitas terhadap hasil akhir dan menginterpretasikan hasil sensitivitas dengan mengamati seberapa besar atau kecil ini adalah rasio.

ANP adalah cara yang berguna untuk berurusan dengan keputusan yang kompleks yang melibatkan ketergantungan yang tidak dapat dimodelkan sebagai suatu hirarki dan umpan balik dianalisis dalam konteks manfaat, peluang, biaya dan risiko. ANP juga telah divalidasi dalam beberapa contoh. Dalam pemanfaatannya ANP dapat digunakan bersamaan dengan analisa SWOT, MCDA, GIS analysis dan analisa lainnya. Evaluasi dengan menggunakan teknik ini tidak hanya menekankan pada hasil dalam membuat sebuah keputusan dalam masalah yang kompleks. ANP menekankan pada konsep manfaat, peluang, biaya dan risiko (BOCR) sehingga bukan hasil akhir yang menjadi penekanan melainkan spesifik pada segala permasalahan yang tidak dapat disusun berdasarkan hierarki. Proses ini akan menjawab : Mengapa? (Apa visi program?), Siapa? (Siapa mitra langsung program?), Apa? (Apa saja perubahan yang dicari? serta Bagaimana? (Bagaimana program akan berkontribusi pada proses perubahan?).

Kuntungan dari ANP adalah kemampuan memecahkan masalah dengan alternatif dan kriteria memiliki interaksi sedemikian rupa sehingga tidak dapat ditampilkan dalam suatu hirarki. ketikapengambil keputusan memutuskan untuk model masalah sebagai jaringan, tidak perlu untuk menentukan tingkat (Bauyaukyazici dan Sucu, 2003). Sebuah jaringan mengandung kelompok (komponen, node atau kriteria) dan elemen (sub kriteria) dalam kelompok tersebut. Sehingga metode ini dapat digunakan dalam menyelesaikan keputusan yang akan diambil pemerintah dalam menentukan ragam program yang sesuai untuk mendukung fungsi pembangunan yang optimal di Indonesia dengan memandang bagaimana manfaat, peluang, biaya dan resiko yang akan ditimbulkan oleh suatu program yang akan diputuskan.

Tinjauan Pustaka

Bedessi,Sergio.HP, ANP, AND ANN: TECHNICAL DIFFERENCES, CONCEPTUAL CONNECTIONS, HYBRID MODELS. ISPRI (Institute for Forecasting Studies and International Research)

Saaty.Thomas.The Analytic Network Process. University of Pittsburgh

Sadeghi,Moch.dkk.2011. Using Analytic Network Process in a Group Decision-Making for Supplier Selection.Informatica.2012.Vol23,No.4,621-643.Vilnus Universuty

American Water Works Association.1997.Water Conservation and Water Demand Management Strategy For The Water Service Sector

http://dss.constructive-learning.info/?p=117

http://www.isahp.org/2009Proceedings/Final_Papers/15_Castillo_Neira_ANPinColombianDiaperMarketShare_REV_FIN.pdf

http://www.journaldatabase.org/articles/aplikasi_analytic_network_process_anp.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun