Mohon tunggu...
Meaghan Martin
Meaghan Martin Mohon Tunggu... -

pengen jadi pejabat negara..tapi ga ada modal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramadhan Pohan Meledek Foke

22 September 2012   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:01 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali seorang politikus PD mengeluarkan pernyataan yang ngawur, asal diucapkan, tanpa memikirkan kalau pernyataannya itu semakin menunjukkan kelas politikus-politikus yang duduk di PD adalah kelas rendah, asal comot dan tidak memiliki intelektualitas yang tinggi. Disamping itu penyataan Ramadhan Pohan menunjukkan bahwa dia adalah seorang penjilat yang memuakkan. Bagaimana tidak?? Sehari setelah hasil PILKADA merujuk kepada kemenangan pasangan Jokowi-Basuki, dia melemparkan wacana untuk menjadikan Foke seorang " Menteri Transportasi "

Sungguh menggelikan, sebab jabatan Menteri Transportasi belum ada di Indonesia. Pernyataan itu selain memalukan, andai saya Foke sangat menghina..karena dirujuk untuk menjabat ditempat yang tidak ada.

Dari pernyataan itu juga jelas terlihat bagaimana Ramadhan Pohan menjilat sekaligus menghina Foke. Bagaimana tidak?? seorang teman yang baik seharusnya memberi masukan dan saran yang baik, bukan mendorong teman masuk ke jurang yang lebih dalam lagi. Bagaimana mungkin Ramadhan Pohan menunjuk Foke sebagai Menteri Transportasi yang membawahi seluruh transportasi di seluruh Indonesia ( kalaupun jabatan itu ada ) sementara mengurus transportasi di Jakarta saja tidak becus. Andai saya Foke, saya akan marah besar memiliki teman sekelas Ramadhan Pohan dan politikus PD lainnya, yang seolah-olah mendukung padahal bila dikaji secara bijak, mereka hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan mengorbankan orang lain demi meraih kepentingan itu.

Sudah saatnya para pejabat hati-hati dan waspada dengan orang-orang disekelilingnya. Jangan terbuai dengan pernyataan-pernyataan manis yang tidak pada tempatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun