Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah user dalam sebuah jaringan Wi-Fi,akan timbul beberapa permasalahan dalam jaringan tersebut. Permasalahan yang timbuldiantaranya adalah menurunnya kecepatan akses. Untuk mengatasi hal tersebut makadiperlukan Monitoring Jaringan Komputer untuk menjaga jaringan komputer agar tetap berfungsi dengan maksimal.
Ada beberapa software yang dapat digunakan untuk melakukan monitorin jaringanWi-Fi diantaranya WirelessMon dan Network Signal Info tersebut menyediakan beberapa fitur yang berguna dalam monitoring jaringan diantaranya dapat melihat SSIDyang ada pada suatu wilayah dan mengukur kuat sinyal dari SSID tersebut.
1.1 LOKASI MONITORING
Denah Lab Telkom dan sekitarnya, penulis memberi contoh 3 acess point yang di teliti yaitu lab timur bawah yang ditunjukan warna merah, ruang dosen listrik yang ditunjukan warna kuning dan LB101. untuk peta rancang bangun:
untuk capture menggunaka google earth:

1.2LANGKAH KERJA
1. Siapkan Laptop dan Smartphone android
2. Nyalakan wifi dari laptop/smartphone
3. Sambungkan dengan salah satu SSID yang terdeteksi
4. Cari lokasi AP ( Access Point ) dari SSID terdekat yang telah di sambungkan
5. Setelah ditemukan kemudian amati sinyal strenght pada AP tersebut di beberapa arah mata angin ( Utara, Barat, Timur, Selatan )
6. Amati sinyal strength dengan software network signal info atau menggunakanwirelessmon hingga mendapat sinyal strength sebelum sinyal terputus antara -80an dBm sampai dengan -90an dBm
1.3 Hasil monitoring
Ruang dosen listrik :
Pusat AP
1.Carilah jangkuan maksimal untuk mengamati Access point : Ruang dosen listrik
2. Cek kekuatan Signal Strength pada awal pengujian

Disini digambarkan memiliki kekutan signal strength sebesar -46 dBm dalam titik start pengujian

4 arah mata angin dari posisi pusat AP

Dari arah Utara pada access point ruang dosen listrik

Dari Barat pada access point ruang dosen listrik

Dari timur pada access point ruang dosen listrik

Dari selatan pada access point ruang dosen listrik
LB 101
Pusat AP
1.Carilah jangkuan maksimal untuk mengamati Access point :LB 101
2.Cekkekuatan Signal Strength pada awal pengujian

Disini digambarkan memiliki kekutan signal strength sebesar -22 dBm dalam titik start pengujian

4 arah mata angin dari pusat AP

Dari Selatan pada access point ruang LB 101

Dari barat pada access point ruang LB 101

Dari Utara pada access point ruang LB 101

Dari Timur pada access point ruang LB 101
Lab Timur Bawah
Pusat AP
Dari arah Barat pada access point lab timur bawah
1.Carilah jangkuan maksimal untuk mengamati Access point :Lab timur bawah
2.Cek kekuatan Signal Strength pada awal pengujian

Disini digambarkan memiliki kekutan signal strength sebesar -25 dBm dalam titik start pengujian
4 arah mata angin dari pusat AP

Dari arah Barat pada access point lab timur bawah

Dari arah Selatan pada access point lab timur bawah

Dari arah Timur pada access point lab timur bawah

Dari arah Utara pada access point lab timur bawah
Table :
No.
SSID
Frekuensi
Chanel
Arah
jarak
RSSI
1
Lab timur bawah
2462 Mbps
11
Pusat
0 m
-25dBm
Utara
20m
-90dBm
Timur
20m
-93dBm
Selatan
50m
-87dBm
Barat
20m
-95dBm
2.
Ruang Dosen Listrik
2437 Mbps
6
Pusat
5m
-46dBm
Utara
20m
-91dBm
Timur
50m
-89dBm
Selatan
25m
-92dBm
Barat
20m
-89dBm
3.
LB 101
2442Mbps
7
Pusat
0m
-22dBm
Utara
20m
-93dBm
Timur
25m
-91dBm
Selatan
100m
-82dBm
Barat
20m
-87dBm
B.Analisa
Dari Monitoring AP dari lokasi terdekat yang dapat dijangkau
Frekuensi kerja wireless (Wi-Fi) pada 2,4Ghz, yang didalamnya masih dibagi lagi kedalam 11chanel, dan chanel tersebut berfungsi untuk membatasi area jalur yang digunakan. Antar acces point menggunakan chanel yang berbeda agar tidak terjadi interfrensi ( saling menggangu antara satu sinyal dan yang lainya) sehingga dapat menyebabkan penerimaan sinyal kurang maksimal.
Jarak Jangkauan dari masing Acces point berbeda-beda dan jarak jangkauanya tidak dapat statis dan sama, misalnya jarak 20m sebelah barat AP (Access Point) kita masih memperoleh layanan sinyal,namun pada jarak yang sama (20m) sebelah utara kita sudah tidak tercover / terlayani oleh AP tersebut dikarenakan adanya Atenuasi.
Atenuasi adalah peurunan sinyal/ melemahnya sinyal yang data di sebab kan karena, antara lain
§Jarak
§Penghalang.
-Jumlah, banyak sedkitnya penghalang,
- materi seperti besi, tembaga, tembok, pohon, dan sebaginya, memiliki daya redam atau hambat yang berbeda-beda.
- Besi tembaga dan sejenisnya dapat dikatakan sebagai penghambat yang seakan-akan mampu menyerap sinyal,
-Pohon dan tembok dapat diaktakan sebagai penghalang yang menutupi atau memantulkan kembali sinyal Wi-Fi
§Power Tx pada masing-masing access point
§Frakuensi kerja / chanel yang digunakan, apabla terjadi interferensi antar AP maka dapat mengganggu penerimaan sinyal.
Dalam proses monitoring ini kami memilih lokasi tepat berada di bawah lokasi AP
C.Kesimpulan
Setelah melakukan monitoring di lokasi, kami dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.Jangkauan access point tidak selalu sama, tergantung banyaknya halangan
( bangunan, pohon, cuaca, dll ).
2.Signal strength yang diterima client pun berbeda, karena tergantung jarak client dari access point.
3.Bandwidth yang diterima oleh client juga selalu berubah, karena tergantung kepadatan jalur dan jarak dari access point.
4.bila di suatu lokasi yang sama ada begitu
banyak perangkat maka interferensi tetap tidak dapat dihindari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI