Mohon tunggu...
Legawa Allit
Legawa Allit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Film Student

A Hyper-Realism boy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wes Anderson dan Perspektif Estetika Sinema

24 Oktober 2022   09:20 Diperbarui: 24 Oktober 2022   09:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mochammad Legawa Allit Albandika

2100051

Estetika Film dan Televisi -- 3A

Film dan Televisi -- Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD)

Universitas Pendidikan Indonesia

Mise en Scene dan Hirarki Estetika ala Wes Anderson

Film dalam perlakuannya terhadap estetika menimbulkan makna yang beragam dan bersifat kompleks terstruktur. Seperti yang kini seorang filmmaker Holywood, Wes Anderson lakukan dalam berbagai treatment yang ia lakukan terhadap film-filmnya. Menerka makna estetika yang di bawa oleh Wes Anderson dalam filmnya tak terlepas dari perkembangan estetika pada dewasanya kini, ia memaknai kompleksitas seni dalam film menjadi satu kesatuan yang memiliki arti masing-masing dan terlihat indah. Bagaimana dalam film Wes Anderson memperhatikan aspek teknis bukan hanya sebagai pelengkap dalam membangun estetika saja, tetapi aspek teknis lebih jauh menjadi pembangun yang utuh dan memiliki kekuatan sendiri dalam membangun cerita. Maka dari itu mari kita bahas.

Wes Anderson dan Gaya Tutur Sinema

Wes Anderson kini memberikan ruang baru dalam sinema untuk mengeksplorasi pergerakan yang ia ciptakan menjadi sinema yang indah. Analisis yang ingin saya lakukan bagaimana seni yang diciptakan Wes Anderson dengan teknik yang ia gunakan dalam sinema di bangun dari komposisi struktur perasaan yang di bangun dengan mise en' scene. 

Ketika membaca narasi film yang selalu di bawa oleh Wes Anderson, ia ingin membangun sinema dengan emosional yang indah berdasarkan unsur teknis yang ia bangun melalui set yang tepat dan warna yang memiliki unsur harmonis yang ia kendalikan melalui aspek framing. 

Elemen visual simetris di dasari dari perkembangan estetika yang berkembang dari masa estetika liberal yang kini perspektif tersebut terasa keindahannya tercipta dengan kesempurnaan yang kompleks berdasarkan mise en' scene yang simetris. Kekuatan sinema yang di bangun Wes Anderson membuat kritikus film menilai bagaimana, audiens dapat mengenali bahwa shot dalam latar lebih dominan dan secara teknis dalam visual lebih kuat daripada kekuatan unsur objek manusia. (Reflecting New Sincerity. Aesthetic and Effect in Wes Anderson's The Grand Budapest Hotel, 2014)

Saturasi Warna dan Pembangun Karakter Film Wes Anderson

Teknik penggunaan warna yang di gunakan dalam film Wes Anderson memancarkan karakter sinema yang kadang kita berpikir ini bukanlah standar warna untuk film-film Hollywood. 

Lebih jauh jika membaca sinema Wes Anderson lebih erat pendekatan dengan gaya Sinema ala Eropa yang penuh dengan romansa serta membaca narasi film dengan membangun visual melalui pendekatan estetika yang berkembang disana (Eropa). Pengunaan warna kontras monokromatik hingga triadik selalu menyisipkan warna-warna yang memiliki karakter kuat dalam saturasinya. 

Ambil contoh saja ketika menonton The Grand Budapest Hotel, penggunaan warna palet soft lebih dominan digunakan dalam membangun mood pada film, tetapi Wes Anderson membaca satu point of interest yang ingin ia sisipkan dengan warna yang kontras dan menjadi karakter film itu hingga sekarang menjadi kekuatan yang terus di ingat hingga sekarang. 

Di masa Renaisans juga, pada perkembangan estetika di Eropa, penggunaan warna menjadi rasa yang menimbulkan unsur kasik, eksklusif, bahkan ekspensif sehingga seni yang mempunyai kedalaman warna cenderung memiliki kekuatan bercerita yang kuat untuk menyimbolkan pergejolakan perasaan. Ketika membaca narasi sinema yang dibawa oleh Wes Anderson juga kita serasa terjun langsung kedalam dunia yang karismatik dengan kecenderungan warna yang atraktif bagi penonton. (Ma, 2019)

Konklusi dari karakter Wes Anderson

Wes Anderson bukanlah filmmaker dengan visi penggunaan teknik editing yang khas, seperti menggunakan Visual effects yang serasa padat di setiap film hingga penggunaan aktor besar yang terkenal dengan bayaran tingginya. Namun, Wes Anderson membuat film dengan pemikiran teorikal dan kekuatan seni yang sepadan dengan kemampuannya dalam menyutradarai film. 

Hal ini yang membangun film yang diciptakan Wes Anderson terlihat matang dari banyak aspek pembangunnya. Film seperti, The French Dispatch, The Grand Budapest Hotel,  dan film Wes Anderson lainnya murni dengan kejeniusan dan ketelitian nya dalam mengemas film yang cenderung berbentuk naratif tersebut.

PUSTAKA :

Ma, Y. (2019). A Brief Analysis on the Use of Color in Film Scenes Taking The Grand Budapest Hotel as an Example. 341(Icadce), 328--330. https://doi.org/10.2991/icadce-19.2019.72

Reflecting New Sincerity. Aesthetic and Effect in Wes Anderson's The Grand Budapest Hotel. (2014). 1--30.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun